“Ini tugas KPPG untuk memotret perempuan tangguh di Sulsel untuk dijadikan caleg, kita butuh perempuan tangguh karena perempuan bukan hanya pelengkap kuota semata,” tegasnya.
TP sapaan akrabnya mencontohkan Liestiaty Nurdin Abdullah sebagai contoh perempuan tangguh yang bakal menjadi caleg Golkar untuk DPR RI.
“Ibu Lies ini perempuan tangguh yang alhamdulillah akan menjadi caleg DPR RI Partai Golkar dan saya yakin beliau bisa duduk di senayan karena punya jaringan yang luas dan kuat,” terangnya.
Wali Kota Parepare ini menegaskan bahwa, pemilih perempuan sangat menonjol dalam setiap perhelatan politik karena menjadi suara mayoritas.
“Selain suara milenial yang mencapai 60 persen, tapi perempuan juga ada di dalam pemilih milenial itu sehingga perempuan itu memang sangat dominan,” beber TP.
Ketua DPW PKB Sulsel, Azhar Arsyad mengatakan, partainya telah menyiapkan sejumlah srikandi untuk di dorong maju di Pileg 2024 mendatang.
Menurutnya, caleg perempuan tak hanya sebatas mengisi kuota 30 persen melainkan untuk duduk di DPRD semua tingkatan.
"Jadi, caleg perempuan bagi kami tak sekadar hiasan untuk penuhi kuota 30 persen tapi harus duduk di parlemen. Entah DPR RI, Provinis atau kabupaten/kota," kata Azhar, Senin (26/12).
Anggota DPRD Sulsel itu menuturkan, meskipun PKB belum mengumumkan komposisi bacaleg. Namun, sejumlah figur perempuan sudah mendaftarkan diri.
Ia optimis jika PKB akan memenuhi kuota 30 persen sesuai PKPU. Dengan begitu ia meyakini caleg PKB akan bisa mendapat kesempatan untuk mewakili perempuan terpilih di Pemilu 2024 mendatang.
"Kami optimis akan hal itu. Karena saat ini sudah ada data beberapa perempuan sudah daftar bacaleg di PKB. Dan kami buka dan sambut peluang itu," tuturnya tanpa menyebut identitas.
Ketua DPD Gerindra Sulsel, Andi Iwan Darmawan Aras (AIA) menyiapkan kuota khusus 30 persen untuk kaum perempuan menjadi caleg Gerindra. Ia memandang bahwa kuota 30 persen itu wajib terpenuhi. Apalagi saat ini sudah puluhan perwakilan perempuan mau caleg lewat Gerindra.