PANGKEP, RAKYATSULSEL - Badan Pusat Statistik (BPS) Sulsel merilis data kemiskinan dan ketimpangan di setiap daerah di Sulsel pada 26 Desember 2022. Berdasarkan data tersebut, Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan (Pangkep) menjadi daerah termiskin di Sulawesi Selatan (Sulsel).
Menanggapi hal itu, Wakil Ketua Gerindra Sulsel, Andi Nirawati mengatakan jika Kab Pangkep akan memasuki daerah kemiskinan yang ekstrim. Hal tersebut menurun dari tahun sebelumnya di mana Pangkep berada di posisi kedua termiskin di Sulawesi Selatan.
"Pada Tahun 2018 hingga 2021, Pangkep berada di posisi kedua sebagai daerah termiskin di Sulsel, di penghujung 2022 ini Pangkep memasuki daerah termiskin pertama di Sulsel dengan persentase angka kemiskinan dan ketimpangan di Pangkep mencapai 13,92 persen," jelas Andi Nirawati, Kamis (29/12/2022).
Lanjut, Anir--sapaan akrab Andi Nirawati, dengan jumlah penduduk miskin di Kabupaten Pangkep mencapai 47,53 ribu jiwa, hal tersebut akan membawa Pangkep daerah kemiskinan yang ekstrim.
"Saat ini Pangkep membutuhkan perubahan besar dari arah kebijakan pembangunan daerah, yang mampu membawa Pangkep keluar dari angka kemiskinan, serta membutuhkan sinergitas semua pihak. Jika hal ini dibiarkan secara terus menerus Pangkep akan semakin terpuruk dan menuju daerah dengan angka kemiskinan yang ekstrim," jelas Perempuan kelahiran Pangkep tersebut.
Diketahui Kabupaten Pangkep memiliki luas wilayah mencapai 12.362,7 km². Pangkep memiliki struktur wilayah yang terdiri atas 2 bagian utama yakni daratan dan kepulauan.
Pangkep merupakan salah satu wilayah di Sulsel yang kaya sumber daya alam berupa Potensi industri kelautan, Industri Perikanan, Industri semen, Industri marmer, Industri Galian C, Industri Pertanian dan Peternakan, memiliki wilayah tiga dimensi sebagai potensi pariwisata alam yang mampu menambah pendapatan daerah. Sayangnya, Kabupaten Pangkep menduduki posisi pertama sebagai daerah termiskin di Sulawesi Selatan. (*)
