MAKASSAR, RAKYATSULSEL - Kondisi cuaca beberapa hari terakhir umumnya cerah berawan. Meski begitu, dinamika atmosfer terkini menunjukkan indikasi adanya potensi peningkatan curah hujan di wilayah Sulawesi Selatan.
Ex-Sikloa Tropis Ellie terpantau masih berada di Australia bagian barat mampu meningkatkan kecepatan angin dan kctinggian gelombang laut di sepanjang daerah menuju pusat tekanan.
Terdapat pertemuan arus angin (koavergensi) di sekitar Sulawesi Selatan menyebabkan penumpukan massa udura yang mendukung pertumbuhan awan hujan. Model cuaca menunjukkan kelembapan udara lapisan atns hingya kctinggian 700 mb dalam kondisi basah (70 - 100 persen).
Berdasarkan hal itu, 3 - 9 Januari 2023, hujan dengan Intensitas Lebat yang cenderung pada dini hari sampai pagi berpotensi terjadi di wilayah Sulsel bagian barat. Seperti, Parepare, Barru, Pangkajene dan Kepulauan, Maros, Makassar, Takalar.
Kemudian, Sulsel bagian tengah meliputi Kabupaten Soppeng, Gowa, Bone bagian timur. Wilayah Sulsel bagian selatan meliputi Kabupaten Jeneponto, Bantaeng. Serta Potensi Angin Kencang di Sulsel bagian barat dan selatan.
Selain itu masyarakat diimbau agar mewaspadai gelombang tinggi di perairan sekitar Sulsel. Gelombang dengan kategori Sedang (Gel. 1,25 = 2,5 m) terjadi di Perairan Parepare, Perairan Spermonde Pangkep bagian barat.
Lalu, Perairan Spermonde Pangkep, Perairan Spermonde Makassar bagian barat, Perairan Spermonde Makassar, Teluk Bone bagian utara, Teluk Bone bagian selatan. Gelombang dengan kategori Tinggi (Gel. 2,5 = 4.0 m) di Selat Makassar bagian selatan.
Kemudian, Perairan barat Kepulauan Selayar, Perairan Sabalana, Perairon timur Kepulauan Selayar, Laut Flores bagian utara, Laut Flores bagian barat, Perairan P. Bonerate - Kalaotoa bagian utara, Perairan P. Bonerate - Kalasotoa bagian selatan, dan Laut Flores bagian Timur.
Peringatan Dini untuk daerah seperti Parepare, Soppeng, Bone bagian timur, Barru, Pangkajene daa Kepulauan, Maros, Makassar, Gowa, Takalar, Jeneponto, dan Bantaeng.
"Menyikapi kondisi di atas diharapkan para pemangku kepentingan dan seluruh masyarakat dapat meningkatkan kesiapsiagaan terhadap potensi terjadinya bencana hidrometeorulogi," ujar Kepala BMKG Wilayah 4, Irwan Slamet, Selasa (3/1).
Dampak tersebut antara lain genangan/banjir, tanah longsor, angin kencang, pohon tumhang, dan keterlambatan jadwal penerbangan pelayaran.
"Masyarakat diharapkan selalu mengikuti informasi dari BMKG serta instansi tcrkait untuk memastikan mitigasi bencana hidrometcorologi dapat dilakukan dengan baik," jelasnya. (*)