Kisruh Internal KPU Pangkep, Rohani Beberkan Awal Mula Perseteruan

  • Bagikan
Komisioner KPU Pangkep, Rohani. (Ist)

MAKASSAR, RAKYATSULSEL - Kisruh dalam internal Komisi Pemilihan Umum (KPU) Pangkep mulai terkuak. Salah satu komisioner membeberkan awal mula perseteruannya dengan sesama anggota KPU Pangkep.

"Awalnya di Grup KPU, pak ketua (Burhan) meminta scan hasil verifikasi perbaikan (partai politik) di grup kami dan ditujukan kepada ibu Aminah karena pak ketua (Burhan) tidak mendapatkan dari admin," ujar Rohani saat dikonfirmasi, Selasa (3/1).

Sebab, sambung Rohani menyebutkan hasil verifikasi faktual partai Politik semua komisioner harus mengetahui.

"Terus terang juga situasi pasca verfak partai politik ada beberapa kasus yang berindikasi di KPU Pangkep apalagi ada informasi terjadi perubahan di beberapa media," ujarnya.

Bahkan kata dia, saat rapat, dirinya terlambat dan duduk dengan tenang. "Saya ikuti secara seksama, kenapa hasil Verfak ini sangat sulit untuk didapatkan padahal kami semua pimpinan. Saya sendiri tidak dapat hasilnya dan saya baru dapat pada saat meminta langsung ke divisi teknis," bebernya.

"Pada saat rapat ibu Aminah bersuara keras dan seperti monopoli rapat dan menyapaikan selesai mi scan Berita acara," tambahnya.

"Karena memukul meja dan membuat saya kaget. Saya juga refleks memukul meja dengan keras, saya bilang berbicara saja dan tidak usah memukul meja," lanjutnya.

Rohani juga menyebutkan suasana pembicaraan sempat tenang. Namun, karena refleks lalu melempar vas bunga mengarahkan ke dinding.

"Tiba-tiba ibu Amniah berdiri dan mengenai. Tidak ada maksud seperti itu," tegasnya.

Setelah itu, dia kata dia, Aminah ingin membalas dengan menyerah tapi sudah dilerai oleh komisioner yang lain.

"Jadi setelah itu ibu Aminah menyampaikan saya lapor mako, saya lapor mako, jadi saya bilang ya lapor saja. Setelah itu saya cek juga tangan saya ternyata berdarah juga setelah ibu Aminah melemparkan vas bunga yang lebih dulu," bebernya.

Tak lama kemudian, dia menjelaskan ada aparat kepolisian memanggilnya atas laporan tersebut. Belum lagi, pelapor Rohani melakukan visum. (Fahrul/Raksul/A)

  • Bagikan