Semangat Baru

  • Bagikan
Darussalam Syamsuddin

MAKASSAR, RAKYATSULSEL - Setiap kali memasuki dan menyongsong tahun baru selalu saja disertai dengan sejumlah harapan, berkaitan dengan cinta, karier, keluarga, ekonomi, ketenteraman dan kedamaian serta semua yang menjadi dambaan seseorang pada hari esok yang lebih baik. Harapan demikian itu harus disertai dengan semangat baru yang lebih energik jika ingin mewujudkan keinginan dalam bentuk kenyataan bukan mimpi ataupun angan-angan semata.

Setiap orang diberi waktu yang sama 24 jam dalam sehari tidak peduli apa pun profesi yang digeluti, namun hasilnya berbeda. Tergantung pada masing-masing orang memanfaatkan untuk apa usia dan kesempatan hidup yang Tuhan berikan.

Ada rezeki bagi mereka yang menjemput, ada rezeki bagi mereka yang menunggu. Semuanya meniscayakan adanya ikhtiar atau usaha maksimal, apakah diselesaikan dengan otot atau diselesaikan dengan otak.

Alam senantiasa mengajarkan untuk menyambut datangnya hari yang baru dengan semangat dan harapan baru. Perhatikan kenapa mentari memberi sinar cerah di pagi hari, karena mentari ikhlas pada kegelapan malam yang membelenggunya sepanjang malam.

Demikian seharusnya manusia jika ingin mencerahkan pikiran, agar tidak menyimpan dan menimbun amarah, kekesalan, dan prasangka buruk kepada orang lain.

Sebagaimana kita membuang kotoran tubuh di pagi hari, kerelaan tanpa beban menyebabkan tubuh sehat dan perasaan lega. Pesan agama dapat menjadi inspirasi bahwa orang yang beruntung adalah mereka yang dipanjangkan usianya dan semakin baik amal perbuatannya, sedang orang yang celaka adalah mereka
yang diberi kesempatan hidup lebih lama, namun semakin jelek amal perbuatannya.

Sambut hari yang baru dengan semangat dan harapan baru, ingat selalu bahwa kesempatan hidup hanya diberi sekali saja dan waktu yang sangat singkat. Ungkapan klasik sungguh benar “dunia sementara, akhirat selamanya”, bermanfaatlah untuk sesama sebelum tiba saatnya untuk kembali kepada pemberi kehidupan, Dia Allah yang Maha Hidup dan memberi kehidupan.

Menataplah ke depan dengan semangat dan penuh harapan, hari esok akan lebih baik dari pada hari ini dan kemarin. Ketika hari yang dilalui ada kegagalan, maka jangan pernah menoleh ke belakang. Agar Anda tidak pasrah pada nasib yang akan menjadi takdirmu, namun berusaha dengan maksimal semoga hal itu dapat mengubah nasib yang akan Anda temui.

Apa yang berusaha kita ubah dan ternyata berubah, itu berarti nasib. Sedang sekuat apa pun kita berusaha mengubah sesuatu, tapi tidak dapat berubah maka itu adalah takdir. Berusahalah untuk mengubah nasib, dan ikhlaslah menerima takdir.

Semangat baru membutuhkan komitmen yang kuat, bukan hanya sekali dilaksanakan kemudian berhenti. Jika perbuatan baik hanya dilakukan sekali saja, semua orang dapat melakukannya.

Dibutuhkan adanya pengulangan dari setiap perbuatan baik, seperti halnya dengan memberi jika hanya dilakukan sekali, adalah merupakan hal yang biasa tapi memberi hendaknya menjadi kebiasaan dalam kehidupan. Sebanyak engkau memberi, sebanyak itu juga engkau akan menerima. Sesering apa pun engkau memberi, sesering itu juga engkau akan menerima.

Luar biasanya, apa yang kita terima selalu lebih baik dari apa yang kita berikan. Karena tidak ada balasan yang patut bagi mereka yang melakukan kebajikan, selain kebajikan juga. Perhatikan laut, danau, gunung-gunung dan hutan karena banyak memberi air ke langit, maka banyak pula menerima hujan dari langit.

Bandingkan gurun pasir yang jarang dan kurang memberi air ke langit, juga kurang menerima hujan dari langit. Untuk memberi air kepada masyarakat di satu kampung, tidak harus menunggu menjadi danau yang meluap. Menjadi pancuran kecil pun cukup agar dapat menghilangkan dahaga mereka yang membutuhkan air. (*)

PENULIS: DARUSSALAM SYAMSUDDIN

  • Bagikan