WAJO, RAKYATSULSEL - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Wajo melaksanakan rapat koordinasi (rakor) menyikapi serangkaian bencana alam dan musibah yang melanda dalam beberapa hari terakhir. Bupati Wajo, Amran Mahmud, yang memimpin langsung rakor menyampaikan beberapa penekanan.
Amran Mahmud di depan unsur Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda), Sekretaris Daerah (Sekda) Wajo, Armayani, beserta organisasi perangkat daerah (OPD) terkait, meminta agar bantuan yang diterima dikelola dengan baik dan disesuaikan kebutuhan masyarakat di lapangan.
"Misalnya, bantuan uang, dimanfaatkan untuk membeli bambu. Karena elevasi air saat ini sudah 7,9 meter, sementara elevasi 7,5 meter saja itu sudah butuh bambu," kata Amran Mahmud dalam rakor yang dipandu Wakil Bupati Wajo, Amran.
Diketahui, selain bencana banjir yang melanda sejak Sabtu (24/12/2022), Wajo juga diterjang angin kencang sejak Senin (26/12/2022. Lalu, kebakaran pada Minggu (1/1/2023).
Amran Mahmud menyampaikan, saat ini yang dibutuhkan adalah balok dan seng bagi masyarakat terdampak dari angin kencang.
"Jika kita tidak mendapatkan sumber bantuan dari luar, Ibu Sekda bisa mencarikan cara melalui belanja tidak terduga (BTT). Begitupun juga untuk penanganan di lapangan bisa minta tolong TNI, Polri, pemerintah setempat serta relawan untuk membantu dan bergotong royong," tukasnya.
Ketua Palang Merah Indonesia (PMI) Wajo ini meminta laporan bisa memanfaatkan teknologi informasi agar lebih cepat tersampaikan, baik kepada pemerintah pusat maupun pemerintah provinsi, di samping alur birokrasi tetap berjalan sebagaimana mestinya.