Konflik Komisioner KPU Pangkep, KNPI Sulsel Angkat Bicara

  • Bagikan
Ketua Bidang Politik dan Kepemiluan Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) Sulawesi Selatan, Sakinah Fitrianti.

PANGKEP, RAKYATSULSEL - Ribut ribut insiden di Komisi Pemilihan Umum (KPU) kabupaten Pangkep viral di media sosial. Baru-baru ini publik dihebohkan perihal adu argumentasi berkaitan dengan Berita Acara (BA) Verifikasi faktual (Verfak) Partai Politik (Parpol) yang melibatkan Dua Komisioner KPU Pangkep yakni Rohani dan Aminah, yang berujung saling serang hingga berbuntut dugaan penganiayaan.

Menanggapi peristiwa itu, Ketua Bidang Politik dan Kepemiluan Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) Sulawesi Selatan (Sulsel) Sakinah Fitrianti, angkat bicara.

Dirinya menyayangkan terjadinya insiden yang sontak menjadi perhatian publik tersebut. KPU memang selalu menarik untuk dibincangkan, sebab memiliki posisi sangat strategis dalam berlangsungnya proses demokrasi di tanah air.

Belum lagi sekarang ini, KPU sedang mengejar proses untuk menyelesaikan target dalam setiap tahapan untuk menyambut suksesi Pemilihan umum (Pemilu) 2024 mendatang.

Terlepas dari itu, isunya juga sangat menarik tentunya karena Verifikasi Faktual (verfak) Partai Politik (Parpol) sebelumnya disinyalir terdapat dugaan adanya kejanggalan dalam prosesnya.

"Kami tahu betul dua komisioner KPU Pangkep yang diduga bersitegang adalah orang yang baik-baik, mereka adalah jebolan organisatoris yang mapan dengan proses, sehingga kita sangat berharap ada upaya mediasi untuk keduanya. Agar proses tahapan penyelenggaran pemilu bisa berjalan dengan baik di Pangkep," jelas Sakinah.

Lebih lanjut, ia juga menyebut bahwa dinamika rapat memang kadang alot terjadi, terlebih lagi pada jajaran komisioner yang memiliki kewenangan yang sama.

"Dinamika rapat memang kadang tensinya tinggi. tapi setelah itu tentu akan kembali lagi pada proses kekeluargaan. Tentu saja kita mengharapkan demikian. Sehingga pertentangan dua komisioner tersebut sebaiknya diselesaikan secara kekeluargaan," tambahnya.

Dirinya yakin betul, baik Rohani dan Aminah adalah mantan aktivis pemuda, jadi tentu memiliki jiwa besar untuk saling memaafkan.

"Dan itu harus jadi teladan untuk kita yang masih berproses di akar rumput," tutupnya.(*)

  • Bagikan