BANTAENG, RAKYATSULSEL - Bupati Bantaeng, Ilham Azikin mendatangi dua desa di Kecamatan Eremerasa yang terkena bencana angin puting beliung. Dua desa itu adalah Desa Pa'bumbungan dan Desa Parang Loe.
Dalam kesempatan itu, Ilham Azikin menyebut, bantuan itu adalah bantuan yang disalurkan atas koordinasi dengan Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Bantaeng. Bantuan ini, kata dia, memang diperuntukkan untuk korban bencana alam.
"Bantuan ini adalah bentuk kebersamaan kita semua masyarakat Bantaeng. Ada nilai kepedulian, dimana orang-orang senantiasa ingin berbagi melalui zakat," kata dia.
Dia menyebut, bantuan ini tidak terlepas dari peran masyarakat Bantaeng yang memiliki kepedulian dengan sesama. Melalui pembayaran zakat ini, masyarakat Bantaeng yang terkena bencana akhirnya bisa terbantu.
"Inilah pentingnya zakat yang dikumpulkan. Ketika ada bencana, disaat kondisi terdesak seperti ini, bisa digunakan untuk membantu sesama," kata dia.
Dia juga menceritakan tentang kisah Danau Galilea dan Laut Mati di Israel. Dia menyebut, danau Galilea dan Laut Mati memiliki satu sumber mata air yaitu dari Sungai Jordania. Tetapi Danau Galilea memberikan kebermanfaatan dan kesuburan lahan di sekitarnya. Berbeda dengan Laut Mati, yang sama sekali tidak memberikan apa-apa.
"Kenapa itu bisa terjadi, karena ternyata di danau Galilea ada banyak anak sungai, sehingga airnya terus mengalir ke banyak tempat. Berbeda dengan laut mati. Artinya, rejeki dari Tuhan harus juga dirasakan manfaatnya untuk orang di sekitar," kata dia.
Oleh karena itu, Ilham Azikin mengajak masyarakat untuk membantu masyarakat lainnya dengan membayar zakat. "Ini pentingnya membayar zakat. Kita tidak berharap ada bencana, tetapi berkat zakat ini kita bisa saling membantu," kata dia.
Kepala Desa Pa'bumbungan, Ardi Sri Nandar menyebut, bantuan itu berkat keperdulian Bupati Bantaeng, Ilham Azikin. Dia menceritakan awal bantuan itu hingga datang ke desanya.
Dia mengatakan, beberapa hari sebelum bencana, dia menerima telepon dari Bupati Bantaeng, Ilham Azikin. Di balik telepon, Ilham Azikin meminta laporan bencana yang terjadi di desanya.
"Saya ditelepon. Ditanyakan soal kondisi desa saya. Saya bilang ada yang kena angin puting beliung. Saya langsung diperintahkan untuk mendata," kata Ardi.
Setelah didata, ternyata ada 23 rumah yang terkena dampak angin kencang. Dia lalu mengumpulkan data kebutuhan warga sesuai dengan instruksi bupati.
"Bayangkan, bagaimana pedulinya pak bupati ke desa kita. Saya diperintahkan turun ke lapangan mendata rumah yang rusak," kata dia.
Sekedar diketahui, sebanyak 23 rumah rusak akibat angin kencang di Desa Pa'bumbungan, Kecamatan Eremerasa. Di tempat terpisah, rumah rusak akibat angin kencang juga terjadi di Desa Parang Loe. Di desa ini, ada empat rumah rusak dan langsung mendapat bantuan dari Pemkab Bantaeng melalui Baznas Bantaeng. (Jet)