Proyek Pembangunan KA Makassar-Parepare, Danny Konsisten Pilih Elevated

  • Bagikan
Wali Kota Makassar, Moh Ramdhan "Danny" Pomanto.

MAKASSAR, RAKYATSULSEL - Pemerintah Kota Makassar tetap bersikukuh menginginkan pembangunan kereta api secara elevated atau melayang.

Wali Kota Makassar, Moh Ramdhan "Danny" Pomanto mengatakan, hal itu dilakukan untuk menjaga dan melindungi warga Kota Makassar dari dampak lingkungan yang akan ditimbulkan nantinya, seperti banjir.

Meski begitu, Ia menyebut jika nantinya pembangunan rel kereta api di Kota Makassar dilakukan secara at grade atau di darat maka pihak yang terkait harus bertanggung jawab.

"Tetap konsisten dengan saya akan melindungi rakyat saya. Apapun keputusannya, terserah. Tapi tanggung jawab," ujarnya saat ditemui di Rujab Walikota Makassar Jalan Penghibur Kota Makassar, Minggu (8/1/2023).

Adapun saat ini proses pembebasan lahan atau inventarisis di Kota Makassar untuk pembangunan Kereta Api Makassar - Parepare hampir rampung.

Menurut Danny, dengan kondisi yang terjadi saat ini, belum dibangunnya kereta api di Kota Makassar telah terjadi banjir di Jalan Tol dan Bandara. Padahal, hal itu tidak pernah terjadi sebelumnya.

Namun, Danny mengatakan tidak ingin menuduh siapapun atas kejadian tersebut. "Ini belum dibikin Makassar, sudah banjir jalan tol dan bandara. Coba cek, kenapa baru kali ini bandara dan jalan tol banjir. Saya tidak mau menuduh apa-apa. Tapi coba saja cek, kenapa. Setelah ada itu barang (kereta api). Apalagi kalau sudah masukmi di Makassar," terangnya.

Diketahui, Pemerintah Kota Makassar bersikukuh membangun rel kereta api secara elevated sementara dari pemerintah pusat dalam hal ini Kementerian Perhubungan menginginkan dibangun at grade (di darat).

Proyek pembangunan kereta Makassar-Parepare dibangun mulai tahun 2015, menggunakan sejumlah instrumen pembiayaan yakni APBN, APBD, pendanaan kreatif non APBN (KPBU, LMAN, SBSN). Kereta Api Makassar – Parepare mengimplementasikan Undang - Undang Perkeretaapian karena memiliki operator prasarana, operator sarana, dan melibatkan badan usaha.

Proyek Kereta Api ini melayani konektivitas pada lima wilayah Kabupaten dan Kota Sulawesi Selatan yaitu Kabupaten Maros, Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan, Kabupaten Barru, Kota Makassar, dan Kota Parepare.

Selain untuk mendukung mobilitas pergerakan manusia, jalur kereta api Makassar – Parepare juga akan mendukung kelancaran distribusi logistik karena melewati beberapa pelabuhan dan kawasan industri semen yang ada di Sulsel.

Pada tanggal 29 Oktober 2022, telah dioperasikan secara terbatas Kereta Api Parepare - Makassar tahap I Barru - Pangkep sepanjang 66 Km yang melewati 7 (tujuh) stasiun.
Dan pada tanggal 2 Desember 2022 diadakan soft launching Kereta Api Makassar - Pare-pare Tahap I Jalur Pangkep - Maros sepanjang 14 Km melewati 3 stasiun.

Adapun stasiun yang dilalui yakni Garongkong - Stasiun Barru - Stasiun Tanete Rilau - Stasiun Mandalle - Stasiun Ma'rang - Stasiun Labakkang - Stasiun Pangkajene - Stasiun Rammang- Rammang - Stasiun Maros. (sasa/B)

  • Bagikan

Exit mobile version