Resmi Sandang Gelar Doktor, Brigjen Farid Amansyah Raih IPK 4.00

  • Bagikan
Ujian Promosi Doktor Farid Amansyah di Unhas. (A/Isak)

MAKASSAR, RAKYATSULSEL - Brigjen Farid Amansyah resmi menyandang gelar doktor (S3) usai mengikuti ujian promosi doktornya di Fakultas Kedokteran Universitas Hasanuddin (Unhas) Makassar pada program studi doktor Ilmu Kedokteran, Senin (9/1).

Polisi bintang satu berdarah Sulsel tersebut lulus dengan Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) 4.00, sementara nilai disertasinya yang berjudul Peran Secrotome Mesenchymal Stem Cells Hypoxia Dalam Memperbaiki Fibrosis Hati (Studi Eksprerimen Analisis Terhadap IL-4, IL-13, IL-10, TGF-BETA, dan SMA-Sel Stella Pada Animal Model Fibrosis yang Diinduksi CCL4). Ia diberi nilai 91,5.

"IPK saat ini 4,00 dengan selama studi tujuh semester nol bulan, dengan nilai disertasi 91,5," ucap Dekan Fakultas Kedokteran (FK) Unhas, Prof Haerani Rasyid saat membacakan hasil peraihan nilai dr Farid Amansyah dalam ujian promosi doktornya.

"Setelah mempertimbangkan hasil studi, prestasi akademi, dan jawaban-jawaban atas segala pertanyaan-pertanyaan dan sanggahan yang dikemukakan Promotor, Ko-Promotor dan Penguji, dengan ini menyatakan bahwa saudara Farid Amansyah dinyatakan lulus dengan predikat sangat memuaskan. Dengan demikian, mulai hari ini Senin 9 Januari 2023 berhak memakai gelar doktor dalam bidang ilmu kedokteran," sambungnya.

Adapun pokok penelitian Direktur Pasca Rehabilitasi Badan Narkotika Nasional (BNN) itu adalah mengenai penyakit dalam seperti hati. Penelitian mulai dilaksanakan pada bulan Januari - April 2022 menggunakan animal model tikus wistar yang diinduksi CCL4.

Berdasarkan hasil penelitian ini, diketahui bahwa terdapat penurunan yang signifikan dari persentase area densitas kolagen pada kelompok SH-MSC. Peneliti itu juga menemukan bahwa SH-MSC secara optimal menurunkan ekspresi gen TGF-β pada fibrosis hati.

Sejalan dengan parameter lain, terdapat penurunan ekspresi α-SMA pada jaringan hati setelah pemberian SH-MSC. SH-MSC juga mampu menurunkan kadar SGPT secara signifikan dan terdapat tren penurunan pada kadar SGOT.

Temuan ini sejalan dengan penelitian sebelumnya bahwa penurunan serat kolagen ditandai dengan terhambatnya ekspresi α-SMA. Secretome MSCs berperan dalam imunomodulatori inflamasi dan regenerasi pada hepar.

  • Bagikan