MAKASSAR, RAKYATSULSEL - Peringatan Hari Gerakan Satu juta Pohon internasional jatuh pada tanggal 10 Januari atau tepat hari ini.
Kepala Dinas Kehutanan (Kadishut) Sulsel, Andi Bakti Haruni mengatakan peringatan hari gerakan satu juta pohon merupakan momentum pengingat tentang arti lestarinya penghasil oksigen, yaitu pohon.
Kata dia, momentum ini mesti menjadi pemantik terhadap seluruh lapisan masyarakat untuk lebih menyadari tentang pentingnya reboisasi.
"Gerakan Satu Juta Pohon Sedunia ini adalah untuk mewujudkan lingkungan yang sehat, sejuk dan juga asri. Peringatan ini mengajak kita untuk terus melestarikan pohon yang sangat berperan penting bagi kehidupan manusia," ucap Andi Bakti Haruni, Selasa (10/1).
Andi Bakti menuturkan, Pemprov Sulsel dalam hal Dinas Kehutanan senantiasa mendorong masyarakat untuk menanam pohon baik secara swadaya, maupun melalui fasilitasi pemerintah.
"Apalagi kami juga telah melakukan penanaman pohon dengan skala luas 200 Ha di hampir seluruh wilayah Sulawesi Selatan pada tahun 2022, sebagian besar dilakukan di wilayah Kabupaten Luwu san sekitarnya," paparnya.
"Insha Allah 2023 akan kami lanjutkan" kata Andi Bakti Haruni," sambungnya.
Ia menerangkan, sebagai perwujudan lingkungan yang asri serta udara yang sehat dari pohon pohon memiliki peran dari pewujudan itu.
Ia berharap peremajaan Lingkungan yaitu dengan penanaman pohon juga dilakukan oleh generasi muda sebagai generasi pelanjut untuk lebih aktif dan sadar akan pentingnya menanam pohon, menjaga kelestarian hutan serta sebagai mitra pemerintah dalam mengawasi hutan.
"Saya berharap Generasi muda aktif untuk menanam, memelihara dan menjaga pohon yg telah di tanam dan tumbuh. Menjaga kelestarian hutan dan membantu pemerintah mengawasi hutan- hutan kita," pungkasnya.
Sekedar informasi, Pemprov Sulsel telah melakukan penanaman melalui Fasilitasi (pembiayaan) Pemerintah Pusat dan Pemprov Sulsel lebih dari 1, 3 juta pohon pada tahun 2022. (Abu Hamzah/Raksul/B)