Buntut Penculikan dan Pembunuhan Bocah, Wali Kota Makassar Minta Kepsek Awasi Siswa

  • Bagikan
Wali Kota Makassar, Moh Ramdhan Pomanto Berikan Keterangan ke Awak Media Soal Penambahan CCTV. (A/Sasa)

MAKASSAR, RAKYATSULSEL - Pemerintah Kota Makassar memberi atensi kepada para kepala sekolah di Kota Makassar untuk melakukan pengawasan terhadap murid-muridnya.

Hal itu dilakukan sebagai langkah upaya mencegah terulangnya kejadian pada kasus penculikan dan pembunuhan yang dilakukan oleh dua remaja dibawah umur kepada seorang anak berusia 11 tahun di Kota Makassar.

Salah satunya dengan melakukan pengawasan di lingkungan sekolah seperti pihak sekolah tidak membuka pagar sekolah pada saat jam pulang sekolah.

Di mana, murid yang akan pulang sekolah harus dipastikan betul bahwa yang menjemputnya yakni orang tua mereka.

"Ini haru bukan hanya di lingkungan tetapi disekolah. Ini pelajaran bagi kita, saya memerintahkan seluruh kepsek, sekali lagi menutup sekolahnya," ujar Wali Kota Makassar Moh Ramdhan Pomanto, Rabu (11/1/2023).

Pasalnya, kata Danny sapaan akrabnya, pada situasi murid pulang sekolah merupakan hal yang rawan terjadi penculikan karena sudah diluar lingkungan sekolah. "Yang pada saat pulang sekolah harus ketahuan siapa yang menjemput siswa itu. Rawan disitu," ucapnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan Kota Makassar, Muhyiddin mengaku imbauan tersebut telah dilakukan oleh sekolah-sekolah anak usia dini di Kota Makassar sebelum adanya kejadian tersebut.
Imbauan itu merupakan salah satu seruan dari program Pemerintah Kota Makassar yakni Jagai Anakta.

"Sebelum kejadian memang juga kita sudah menyampaikan, jadi pemberitahuan sejalan dengan program jagai anakta, dengan kejadian kemarin itu. Pihak sekolah hasil forum sipakainga itu pak wali sudah mengingatkan," ucapnya.

Muhyiddin mengatakan dimulai tahun ajaran ini, nantinya para kepala sekolah beserta guru-guru akan melakukan pengawasan dilingkungan sekolah dengan cara akan menunggu para murid di depan pintu pagar sekolah untuk menyapa mereka.

"Jadi dia (kepala sekolah) dulu menyapa bersama guru, setelah anak semua sudah masuk. Tentunya ini tutup pagar. Tidak akan terbuka lagi pagar aktivitas belajar mengajar berjalan dengan baik " terangnya.

Sebaliknya, kata Muhyiddin akan seperti itu sekaligus kepala sekolah dan guru tidak memperbolehkan apra murid keluar dari pagar sekolah jika belum ada penjemput yang datang.

"Saat murid pulang sekolah, kepsek, guru-guru dan seluruh pihak sekolah berdiri, dan tidak dibenarkan atau diperbolehkan pulang murid-murid sebelum ada penjemput, kalau masih ada anak yang tinggal disekolah maka dikonfirmasi ke orang tua murid," sambungnya.

Maka dari itu, Muhyiddin meminta orang tua murid dan tenaga pendidik disekolah untuk menjalin komunikasi yang baik. (sasa/B)

  • Bagikan

Exit mobile version