TAKALAR, RAKYATSULSEL - Rapat koordinasi aplikasi keuangan daerah dan kanal pembayaran digital oleh Pemkab bekerjasama dengan Bank Sulselbar Cabang Takalar yang dipimpin oleh Sekda berlangsung di Ruang Rapat Setda, Rabu (11/1/2023).
Rapat tersebut membahas terkait aplikasi pembayaran digital yang akan digunakan untuk bertransaksi secara non tunai.
Sekda Takalar, H. Muhammad Hasbi pada kesempatan ini menjelaskan, penggunaan aplikasi pembayaran digital ini sebagai salah satu upaya untuk mencegah tindak pidana korupsi, sekaligus mencegah terjadinya kebocoran PAD yakni melalui elektronifikasi transaksi.
"Maka daerah didorong untuk membuat regulasi dan menyusun skema pembayaran non tunai agar tidak lagi melakukan pembayaran secara tunai. Ini agar transparansi terukur, dan menghindari kongkalikong didalamnya," jelas H. Hasbi.
Oleh karena itu, tambah H. Hasbi ada inovasi yang dihadirkan pada tahun 2023 berupa alat untuk mencegah kebocoran PAD, dalam bentuk aplikasi dan sensor yang akan dipasang pada pintu rumah makan dan sumber-sumber PAD lainnya.
"Alat ini serupa dengan yang digunakan oleh Pemerintah provinsi dan dikerjakan oleh tim ahli," ujar H Hasbi.
Selanjutnya, masing-masing OPD diharapkan menerapkan dan mengedepankan transaksi non tunai disemua sektor.
Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) akan menjadi leading sektor dalam inovasi tersebut sebagai upaya untuk mengoptimalkan pendapatan daerah.
Rapat koordinasi tersebut dihadiri oleh Kepala Bapenda Takalar, Rusdi, perwakilan Bank Sulselbar dan masing-masing perwakilan OPD. (*)