"Bu Mega dalam memutuskan betul-betul sangat hati-hati, betul-betul tenang dan tidak 'grusa-grusu' seperti yang lain. Didesak-desak dari mana pun tidak goyah meski namanya sudah di kantongnya Bu Mega," ucapnya.
Jokowi lantas mengajak seluruh kader PDI Perjuangan sabar menunggu nama yang akan disampaikan Mega nantinya. Jokowi meyakini Megawati pada saatnya nanti akan menyampaikan dengan perhitungan dan kalkulasi yang telah dibuat.
Pengamat politik dari Universitas Hasanuddin (Unhas), Sukri Tamma menyebutkan sikap Megawati merupakan bentuk kehati-hatian dalam berpolitik.
"Dalam hal ini sebagai politikus senior yang punya banyak pengalaman, maka sikap ini memang akan diambil agar punya waktu untuk dengan cermat dan menghitung kondisi serta peluang terbaik bagi PDIP," ujar Sukri.
Dirinya menyebutkan salah satu hal yang dipertimbangkan adalah posisi Puan sebagai kandidat. "Namun sebagai politisi andal, tentu akan melihat kepentingan PDIP dalam spektrum yang lebih luas," ujarnya.
"Megawati juga memakai hitungan-hitungan rasional dengan mencermati kondisi yang ada termasuk posisi Puan saat ini yang tingkat elektabilitasnya belum cukup kuat untuk bersaing dengan beberapa nama lain yang saat ini masih cukup didominasi oleh Anies, Ganjar, dan Prabowo, belum lagi beberapa nama lain yang saat ini mulai menggeliat," sambungnya.
Jika mencermati kecenderungan sikap Megawati selama ini, kecenderungannya adalah akan memutuskan nama yang paling memiliki peluang untuk bersaing dan menang mengingat PDIP tentu tidak ingin berkontestasi namun dengan peluang menang yang kecil.
"Dengan demikian tentu saat ini PDIP dalam hal ini Megawati tentu sedang menghitung semua variabel yang akan memberi pengaruh pada keinginan PDIP untuk kembali memenangkan Pilpres mendatang dengan menempatkan kandidat yang paling tepat," bebernya.