Dewa yang usianya masih begitu polos mengikuti perintah AD. Selanjutnya, AD membawa Dewa menuju tempat pelaku lain MF dan membujuknya untuk ikut bersama ke rumah AD dengan alasan membantunya membersihkan rumahnya. Ketiganya pun pergi bersama menuju rumah AD di Jalan Batua Raya. Dimana di tempat itu korban dieksekusi oleh kedua pelaku.
Kepada polisi AD mengakui jika setiba di rumahnya, dia kemudian menyuguhkan laptop kepada Dewa untuk bermain game. Saat itu, korban juga diberikan headset untuk digunakan agar tak mendengarkan apa-apa. Lalu saat Dewa asyik didepan laptop, pelaku kemudian mencekik leher korban juga membenturkan kepala korban ke tembok hingga meninggal dunia.
"Kasi nonton laptop sambil main game supaya tidak sadar. Tidak sadar saya langsung cekik," ujar AD saat ditanyai wartawan dalam konferensi pers di Mapolrestabes Makassar kemarin.
AD mengaku menculik lalu membunuh Dewa dikarenakan tergiur dengan harga jual organ tubuh manusia yang dia temukan di internet. Harganya sendiri menurut pengakuan AD yakni 80 dollar (USD) atau jika dirupiahkan setara dengan Rp1,2 milliar.
"Disitu harganya 80 ribu dollar," sebut AD.
Situs jual beli organ tubuh manusia tersebut didapat AD dari penjajakan di internet. Situs asal luar negeri itu bernama Yandex. Dalam situs itu, organ tubuh yang bisa dijual diantaranya ginjal, paru-paru, dan beberapa organ tubuh lainnya.
"Dicari di website, baru dicari namanya yandex, baru ditulis disitu organ sell, terus muncul sendiri itu," tuturnya.
Dari pengakuan AD juga disampaikan bahwa dirinya telah menghubungi calon pembeli dalam situs tersebut hanya saja tak mendapatkan respon dari calon pembeli. Sementara Dewa sudah tergelak kaku.
"Sudah (chat) tapi nda dia balas," ucapnya.
Karena tak tau jasad Dewa mau diapakan, AD dan MF kemudian membungkusnya lalu dibawa ke Waduk Nipa-nipa, Kecamatan Moncong Loe, Kabupaten Maros untuk dibuang.
Hanya saja, tak berselang lama polisi berhasil mengungkap aksi kedua pelaku dan menemukan posisi korban. Polisi bergerak cepat mencari tahu keberadaan korban setelah orang tuanya melapor karena anaknya tak pulang-pulang. Berbekal rekaman CCTV di lokasi pertama kali AD mengajak Dewa untuk pergi bersama, pelaku teridentifikasi. (Isak/B)