"Karena pengurus partai di masing-masing daerah akan bergerak. Apalagi usungan partai (Pileg) dan DPD tidak akan bertabrakan," ujarnya.
"Kader partai bisa satu kali jalan mengkampanyekan calon DPD. Tapi semuanya ini hubungan kandidat DPD bagaimana dengan partai mereka," lanjutnya.
Untuk suara partai apakah sejalan dengan kandidat DPD RI. Sukri Tamma menyebutkan itu tidak bisa dijamin 100 persen karena masyarakat akan memilih.
"Karena masyarakat saat ini memilih bukan karena partainya tapi lebih cenderung kepada kandidat. Bisa jadi lebih banyak DPD dibandingkan partai atau sebaliknya," jelasnya.
Manager strategi dan operasional lembaga survei Jaringan Suara Indonesia (JSI), Nursandy Syam mengatakan calon senator dari Parpol memiliki keuntungan tersendiri. "Sebab ia bisa memanfaatkan kekuatan infrastruktur partai untuk kerja-kerja elektoral," katanya.
Apalagi partai yang memang punya kepala daerah. "Maka calon senator bisa memanfaatkan dukungan kepala daerah untuk kepentingan sosialisasi," bebernya.
"Tapi itu tergantung dari ketokohan calon senator. Apakah di mata partai (pengurus dan kader) ia punya penerimaan yang tinggi atau tidak," jelasnya. (Fahrul/Raksul/B).