Polda Sulsel Tak Lidik Proyek Pengaman Pantai di Takalar Ambruk Dihantam Ombak

  • Bagikan
Pengaman Pantai di Desa Boddia, Takalar

"Anggota (Unit Tipidkor Polda Sulsel) sudah cek dan sudah mau selesai. Jadi sebelum ada laporan itu anggota sudah tanggap, turun mengecek. Kita akan cek terus sampai selesai," ucap Fadli.

Sebelumnya Ketua DPW Lembaga Anti Korupsi dan Kekerasan Hak Asasi Manusia (Lankoras-Ham) Sulsel, Adi Nusaid Rasyid menyampaikan ambruknya sebagian proyek pengaman pantai tersebut diduga diakibatkan pondasi bangunan yang tak kuat menahan hantaman gelombang.

"Mungkin galian pondasinya kurang dalam, atau campurannya kurang bagus sehingga proyek ini ambruk sebagian sebelum selesai masa kontraknya. Ini sudah jelas gagal konstruksi," kata Adi Nusaid Rasyid, Senin (26/12/2022) lalu.

Bahkan saat itu dia mengatakan, dalam waktu dekat pihaknya akan melaporkan proyek hibah dari Pemprov Sulsel tersebut ke Polda Sulsel.

"Kita akan laporkan di Januari 2023, karena kontrak kerjanya proyek pengaman pantai ini berakhir di 31 Desember 2022," ujar pria kelahiran Bone itu.

Kepala Desa Boddia, Rusli Daeng Ngopa sebelumnya menjelaskan ambruknya proyek pengaman pantai itu terjadi pada Jumat 23 Desember 2022 lalu.

"Proyek ini sebagian masuk di wilayah Desa Boddia, sedangkan ambruknya itu terjadi pada Jumat (23/12/2022) lalu," ucap Rusli.

Rusli menjelaskan, bahwa ambruknya proyek pengaman pantai diakibatkan hantaman ombak saat hujan lebat mengguyur Takalar beberapa hari terakhir ini.

"Mungkin pengaruh campurannya yang kurang bagus sehingga proyek ini ambruk dihantam ombak. Sangat disayangkan karena proyek ini belum juga dimanfaatkan masyarakat tapi sudah ambruk," kucingnya. (Isak Pasabuan/Raksul/B)

  • Bagikan

Exit mobile version