MAKASSAR, RAKYATSULSEL - Rumah Sakit Khusus Daerah (RSKD) Dadi milik Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sulsel menganggarkan Rp879 juta untuk belanja tenaga keamanan.
Direktur Utama RSKD Dadi, Arman Bausat mengaku telah melakukan tender melalui E-katalog. "Kami sudah pilih pihak ketiga penyedia jasa keamanan, dengan pertimbangan penawaran terendah. Anggaran berasal dari BLUD 2023," kata Arman Bausat, Minggu (15/1/2023).
Ia mengaku pihak ketiga yang dipilihnya merupakan penyedia jasa keamanan yang juga telah melakukan kerja sama di tahun sebelumnya.
"Kami memilih itu, selain dari penawarannya terendah itu juga kami nilai dari kesepakatan sebelumnya, cukup baik," ujarnya.
Arman membeberkan, kesepakatan dengan penyedia saja ini akan memberlakukan penggajian berdasarkan dengan standar UMP 2023 yang telah ditetapkan oleh pemerintah provinsi Sulawesi selatan sebelumnya.
"Kami juga minta kepada pihak ketiga (jasa keamanan) untuk menerapkan UMP yang disahkan oleh Pemprov Sulsel dalam sistem penggajian," tegasnya.
Ia menjabarkan, adapun rincian tenaga keamanan yang dibutuhkan sebanyak 10 orang. "Luasnya RSKD Dadi 18,35 hektare, otomatis kebutuhan security juga banyak. Mungkin 10 orang," jelasnya.
Meski demikian, Arman Bausat mengaku masih perlu penambahan tenaga keamanan mengingat luas RSKD Dadi 18,35 hektare. "Akan tetapi kami terkandala biaya," terangnya.
Terkait dengan pasien yang sempat kabur beberapa waktu lalu, Arman menegaskan jika pihaknya telah melakukan pengawasan semaksimal mungkin.
Diketahui, tujuh orang pasien Orang Dengan Gangguan Jiwa (ODGJ) di Rumah Sakit Khusus Daerah (RSKD) Dadi Kota Makassar berhasil kabur. Mereka melarikan diri dari tempat perawatan dan pengobatan itu pada hari Rabu tanggal 11 Januari 2023 lalu.
Arman menjelaskan, tujuh pasien ODGJ itu kabur dengan cara membobol dinding toilet atau kamar mandi RSKD Dadi tempat mereka dirawat.
Dimana ketujuh pasien ODGJ itu menempati satu ruangan atau kamar yang sama. Sebelum kabur, mereka sempat merusak tegel lantai dan membobol dinding toilet. "Dia merusak dinding toilet, dibelakang ruang toilet ini tanah kosong, jadi mereka bisa kabur," terangnya.
Namun saat ini dari ketujuh pasien ODGJ Dadi yang kabur, enam orang diantaranya telah dikembalikan pihak keluarganya. Mereka pun saat ini kembali ditangani pihak rumah sakit dengan menempatkan di dalam ruangan khusus di rumah sakit Dadi.
Ia menegaskan, akan terus meningkatkan pelayanan dari segala aspek pada RSKD Dadi Makassar yang dipimpinnya. (abu/B)