PANGKEP, RAKYATSULSEL - Dalam perjalanan program pembinaan kemandirian Rumah Tahanan Kelas IIB Pangkajene (Rutan Pangkajene) telah aktif melaksanakan pembinaan keterampilan kepada Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) secara maksimal, baik yang dilaksanakan secara mandiri maupun dengan menjalin kerjasama bersama pemerintah Kabupaten melaui Balai Latihan Kerja (BLK) Kab. Pangkajene dan Kepulauan maupun lembaga sosial lainnya.
Hal ini disampaikan Kepala Rutan Pangkajene, Hakim Sanjaya dalam keterangannya di Rutan setempat, Selasa (17/01).
"Kegiatan pembinaan keterampilan yang kami berikan kepada WBP dalam rangka memberikan pengembangan kecakapan hidup (life skills) diantaranya berupa pelatihan keterampilan pengolahan limbah marmer menjadi papan nama, mengkreasikan bahan lidi menjadi sebuah tudung saji, keranjang serbaguna, membuat miniatur dari bahan limbah, merajut tas, membuat pot dengan limbah handuk dan ada banyak program pelatihan dibidang keterampilan yang diberikan kepada warga binaan," ungkap Hakim.
Lebih lanjut, Hakim mengatakan bahwa sebagai upaya mengembangkan kecakapan hidup WBP dengan tujuan setelah WBP keluar dari Rutan Kelas IIB Pangkajene, mereka dapat mandiri dengan bekerja pada orang lain atau membuka usaha sendiri, sehingga mereka dapat berguna di tengah-tengah masyarakat.
"Meskipun harus diakui bahwa pembinaan itu membutuhkan waktu yang lama serta proses yang tidak cepat, namun seiring dengan berjalannya masa tahanan narapidana dapat menjalani proses dengan baik dan bisa kembali berbaur di dalam masyarakat," ujar Hakim.
Salah satu pembinaan keterampilan mandiri yang aktif dilaksanakan di Rutan Kelas IIB Pangkajene 3 (tiga) tahun terakhir yaitu Keterampilan pembuatan kerajinan tangan berbahan dasar lidi terbaik berupa Tudung Saji, Keranjang Serbaguna dan Sapu Lidi.
"Pembinaan keterampilan ini diikuti oleh 7 (tujuh) orang WBP yang dilaksanakan di ruangan bimbingan kerja setiap hari pada Pukul 08.00 – 14.00 Wita. Hasil produk karya warga binaan dipasarkan secara langsung pada masyarakat (pengunjung) maupun Kerjasama dengan pemerintah daerah Kab. Pangkajene dan Kepulauan melalu Dinas Koperasi dan UMKM," kata Hakim.
Selain itu, menurut Hakim, produk-produk tersebut dihadirkan di setiap pameran-pameran baik yang dilaksanakan oleh Kementerian Hukum dan HAM pada hari-hari besar seperti Hari Bhakti pemasyarakatan dan Hari Dharma Karyadhika.
Pada kesempatan penyerahan remisi 17 Agustus 2022 lalu, hasil karya tersebut mendapat apresiasi yang luar biasa oleh Bapak Bupati Pangkajene dan Kepulauan beserta Para Forkopimda dan seluruh tamu yang hadir. Di kesempatan itu, Bapak Bupati memborong hasil kerajinan WBP tersebut.
"Anak didik kita ini perlu diberikan perhatian lebih, baik berupa pemberian pembinaan keterampilan, kepribadian, Kesehatan dan hak-hak lainnya, tiada lain bertujuan untuk memberikan bekal kepada mereka agar kelak Ketika keluar dari Rutan Kelas IIB Pangkajene tidak lagi mengulangi perbuatan melanggar hukum," tutur Karutan.
Kepala Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM Sulawesi Selatan (Kakanwil Kemenkumham Sulsel), Liberti Sitinjak mengapresiasi kegiatan pembinaan ini. "Pembinaan ini dapat menjadi bekal dan keahlian khusus bagi WBP Tersebut dan diharapkan kegiatan seperti ini dapat dimiliki oleh semua WBP di Rutan Pangkajene," ungkap Liberti. (*)