Menurutnya, bukan syarat administrasi yang mereka kejar sebagai basis tetapi justru bagaimana menambah kantong suara. Guna mengingat persaingan di 2024 akan lebih sengit.
"Setelah dukungan syarat administrasi ini terpenuhi, setidaknya di verfak juga betul-betul sesuai dukungannya kpd calon DPD. Karena jangan sampai dukungan KTP ini juga bermasalah dan disalahgunakan oleh orang lain," ujarnya.
Untuk itu, Reskiyanti berpesan yang harus dilakukan Balon DPD. Pertama, memastikan dukungan KTP berbanding lurus dengan dukungan faktual hingga hari pemungutan suara.
Kedua, sosialisasi secara tatap muka dan mendengarkan secara langsung masalah publik. Ketiga, aktif sosialisasi atau kampanye untuk mendapatkan dukungan dan simpati masyarakat di media massa dan media sosial.
Keempat, punya tagline khusus yang unik atau asli yang bisa dikenal oleh publik.
"Kelima, khususnya di pemilih gen Z, aktif di kanal sosmed dengan pendekatan psikologis gen Z. Misalnya segmentasi gen Z itu harus kampanye yang lucu kekinian," pungkasnya. (Yadi/Raksul/A)