MAKASSAR, RAKYATSULSEL - Partai Buruh menilai wacana kampanye 75 hari itu sangat pendek dan singkat. Apalagi, bagi partai pendatang baru pada kontestasi politik 2024 menanti.
"Masa kampanye 75 hari masa yang sangat sangat pendek bagi partai baru," kata Ketua Umum Partai Buruh Sulsel, Akhmad Rianto, Rabu (18/1).
Akhmad Rianto menyebutkan ini bagian ketidakadilan sebab baru melakukan sosialisasi. Berbeda dengan partai lama, utamanya kursi di parlemen sudah melakukan sosialisasi sejak dulu.
"75 hari merupakan bentuk ketidakadilan bagi kami partai baru. Bagaimana mungkin kami akan mengkampanyekan tujuan, visi, misi dan program partai hingga ke pelosok desa-desa dengan waktu yang terbatas," tukasnya.
Dengan kepengurusan yang masih terbatas kata dia, sosialisasi sampai ke akar rumput tidak bisa bagi partai Buruh sebagai pendatang baru. Sehingga kata dia idealnya masa kampanye tersebut panjang.
"Masa kampanye harusnya lebih panjang minimal 6 bulan sama dengan pemilu 2019. Karna dalam uu 17 tahun 2017 tentang pemilu tidak spesifik mengatur tentang jadwal dan hanya menjadi inisiatif penyelenggara saja yang menentukan," harapnya.
Akhmad Rianto menuturkan jika mau menyelenggarakan pemilu yang berkeadilan, jujur dan bermartabat masa kampanye harus diberikan lebih panjang untuk kualitas demokrasi.
"Partai yang mempunyai karna rakyat memilih secara hati-hati dalam menentukan siapa yang akan ditunjuk untuk menjalankan amanah perwakilan rakyat," jelasnya. (Fahrul/Raksul/B).