JAKARTA - RAKYATSULSEL, Menteri BUMN Erick Thohir mengumpulkan 41 direksi dari lembaga - lembaga dana pensiun di lingkungan BUMN pada Rabu (11/1/2023) malam, di Jakarta.
Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir mengakui masih ada perusahaan pelat merah yang saat ini bermasalah. Oleh sebab itu, ia berjanji akan terus melakukan bersih-bersih di lingkungan BUMN.
Erick mengatakan kondisi BUMN saat ini relatif sudah lebih baik dari masa lalu. Hal yang disebutnya menjadi kunci dalam pemilihan posisi direktur utama.
"Maka pemilihan posisi Dirut harus baik dan tak diintervensi secara politik," kata Erick dalam pemaparan hasil survei Lembaga Survei Indonesia, Minggu (22/1).
Beberapa BUMN yang sempat bermasalah secara hukum adalah PT Jiwasraya (Persero), PT Asabri (Persero), hingga PT Waskita Beton. Erick lalu menceritakan pengalamannya saat sebulan menjabat sebagai Menteri BUMN.
Saat itu, ia melapor kepada Presiden Joko Widodo bahwa ada kasus besar di Jiwasraya yang tak pernah diusut. Setelah itu, Erick langsung melapor ke Kejaksaan Agung agar masalah ini segera diatasi.
"Setelah ini, kami akan dorong audit dana pensiun BUMN karena saya lihat 65% sakit," katanya.
Erick mengatakan saat ini kinerja BUMN sudah membaik. Laba 41 perusahaan negara telah meningkat dari 13 triliun pada 2019 menjadi Rp 125 triliun tahun lalu.
"Tahun ini labanya akan berada di atas Rp 200 triliun, masih naik lagi," katanya.
Mantan bos Mahaka itu merasa filosofi Akhlak yang diperkenalkannya saat 2019 penting untuk BUMN berubah. Jika hal ini dapat terus diimplementasikan, ia yakin masalah korupsi dan kepemimpinan di perusahaan pelat merah bisa berkurang.
"Karena negara ini terkenal bisa bikin makalah bagus, tapi implementasinya kurang," katanya.
Sedangkan survei yang dilakukan Indikator Politik Indonesia pada Juli lalu menunjukkkan citra BUMN membaik di mata publik.
Menurut survei tersebut, pada Juni 2022 ada 61,4% responden menilai BUMN punya kontribusi besar terhadap kesejahteraan rakyat. Rinciannya, sebanyak 9,2% menilai kontribusi BUMN sangat besar dan 52,2% cukup besar.
Persepsi positif tersebut meningkat dari hasil survei sebelumnya, di mana responden yang menilai BUMN berkontribusi besar hanya 48,9% pada April 2022. Artinya, ada kenaikan sebesar 12,5% hanya dalam kurun dua bulan.