Menangkan Pileg dengan Data

  • Bagikan
Manajer Strategi Jaringan Suara Indonesia (JSI), Nursandy Syam

Untuk mencapai hal itu, semuanya membutuhkan data sebagai panduan. Data merupakan kekuatan utama dalam merancang pergerakan. Dengan basis data, caleg mengetahui medan pertarungan yang sesungguhnya, mengerti arah pergerakan dan memahami cara bermain di arena kontestasi.

Namun tanpa data yang memadai maka pergerakan caleg ibarat berburu dukungan di hutan belantara. Tak tahu arah jalan yang sesungguhnya. Membabat apapun yang ada dihadapannya untuk menemukan rute pergerakan. Tanpa data, caleg hanya akan bergerak sporadis. Bekerja secara membabi buta. Energi caleg jadi tidak efisien. Caleg hanya akan menjadi korban dari kata-kata yang sumbernya tidak jelas. Caleg tergiring dalam mode kebingungan. Tanpa data, caleg bisa mengalami kekalahan.

Lalu data seperti apa yang dibutuhkan oleh parpol dan caleg? Bicara data memang komprehensif. Meliputi banyak hal. Tapi data primer seperti hasil pileg 2019 yang lalu merupakan hal yang wajib untuk dimiliki seorang kontestan.

Data bahkan sering menjadi masalah mendasar dalam menatap kontestasi politik. Data masih dipandang sebagai sesuatu yang kurang memiliki urgensi. Sebenarnya masalah data merupakan hal yang klasik. Sebagai contoh, biasanya caleg berstatus petahana dan caleg yang pernah mengalami pertarungan acapkali mengabaikan data hasil pertarungan sebelumnya. Padahal data tersebut, bisa digunakan untuk membantu dirinya merawat konstituen dan bisa mempermudah kerja-kerja elektoral pada pertarungan yang akan datang.

Para caleg mesti dibarengi dengan data lapangan yang memadai, bekerja dengan data untuk membangun strategi yang baik. Sehingga performa tim pemenangan bisa lebih efektif dan terarah. Caleg yang menguasai data, mampu mengelola dan memanfaatkan data secara tepat dalam pergerakannya akan membuka peluang yang lebih besar dalam meraih kesuksesan.

Apakah para caleg sudah membekali diri dengan data? temukan dan bergeraklah. (**)

  • Bagikan