MAKASSAR, RAKYATSULSEL - Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sulsel menjadikan data Badan Pusat Statistik (BPS) sebagai acuan dalam perencanaan prgram tahun 2023.
Hal itu diungkapkan Gubernur Sulawesi Selatan, Andi Sudirman Sulaiman saat memimpin Rapat Evaluasi Statistik secara virtual tahun 2022 Provinsi Sulawesi Selatan yang dilaksanakan di Baruga Karaeng Pattingalloang, Rumah Jabatan Gubernur, Selasa, (24/1/2023).
Gubernur Sulawesi Selatan, Andi Sudirman Sulaiman berharap rapat evaluasi ini sebagai perbaikan data dan dapat menjadi acuan dalam perbaikan strategi perencanaan di tahun ini (2023).
“Saya mau anggaran kita jangan asal terserap saja. Harus sesuai kebutuhan, hasil survei, masukan dari pakar dan data BPS, harus menjadi acuan," kata Gubernur Andi Sudirman Sulaiman, Selasa(24/1/2023).
Ia menekankan pada rapat ini terkait pariwisata, penanganan kemiskinan ekstrem dan stunting, investasi, tingkat komponen dalam negeri (TKDN) pada pengadaan barang dan jasa dengan E-katalog, utamakan produk lokal, infrastruktur, pertanian dan inflasi.
Pada sektor pariwisata, Andi Sudirman ingin agar dilakukan evaluasi pada pembangunan yang dilaksanakan termasuk untuk membentuk tenaga kepariwisataan yang profesional dan berkualitas dengan memanfaatkan BPSDM Sulsel. Penanganan stunting harus menjadi perhatian kita semua, utamanya sektor terkait. Stunting menjadi fokus perhatian Presiden.
Sedangkan untuk pembangunan infrastruktur untuk mutual check awal (MC0) sudah dilaksanakan di bulan Februari. “Supaya cash flow cepat dan pemulihan serta pertumbuhan ekonomi di Sulsel lebih cepat,” harapnya.
“Sedangkan untuk pertanian, Alhamdulillah kita tidak ada persoalan. Untuk beras kita stok tertinggi di Indonesia,” tambahnya.
Sementara Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Sulsel, Suntono yang memaparkan evalusasi secara statistik, sebagai input dalam melakukan estimasi dan forecasting (analisis), tahun 2023.
Suntono memaparkan kemiskinan sulsel di bawah rata-rata nasional, produk domestik regional bruto (PDRB) naik, Gini Ratio turun menjadi 0,365 dan inflasi masih terkendali.
Ia menjelaskan, pertumbuhan ekonomi Sulsel di tahun 2020 sebesar -0,71 persen tahun 2021 sebesar 4,65 persen. Sedangkan triwulan III tahun 2022 naik menjadi sebesar 5,67 persen.
“Secara kumulatif, pertumbuhan ekonomi Sulsel triwulan satu sampai tiga 2022 dibandingkan triwulan satu sampai tiga 2021 tumbuh sebesar 5,08 persen,” jelasnya. (abu/B)