MAKASSAR, RAKYATSULSEL - Pengamat Politik (Universitas) Hasanuddin (Unhas), Sukri Tamma menilai bergabungnya sejumlah tokoh berpengaruh tak memberikan imbas elektabilitas Ketua Umum Golkar Airlangga Hartarto. Meski secara kelembagaan berdampak positif.
"Paling tidak Golkar akan mendapatkan berkah dari basis-basis pendukung keduanya yang selama ini mungkin tidak dapat diakses Golkar di beberapa wilayah. Jadi secara kelembagaan Golkar tentu akan cukup diuntungkan," kata Sukri Tamma, Selasa (24/1).
Namun, Sukri mengatakan tidak otomatis akan berimbas kepada elektabilitas Airlangga hartarto sebagai capres maupun cawapres dengan posisinya sebagai ketua Golkar.
"Hal ini karena, aspek elektabilitas biasanya cenderung ditentukan oleh pandangan masyarakat terhadap sosok kandidatnya sendiri, walaupun ada yang melihat pada latar belakang partai saya kira jumlahnya tidak cukup signifikan untuk dapat menjadi modal memenangkan kontestasi pemilu presiden dan wakil presiden," ujarnya.
Jika dilihat kecenderungan hasil survey dari beberapa lembaga yang cukup terpercaya, sampai saat ini Airlangga Hartarto masih tertinggal dari tiga nama untuk capres yakni Ganjar, Anies dan Prabowo.
"Bahkan untuk kandidat cawapres pun tampaknya Posisi sebagai ketua Golkar juga belum cukup membantu meningkatkan elektabilitasnya karena masih tertinggal dari beberapa nama seperti Erick Thohir, Sandiaga Uno, Khofifah, termasuk Ridwan kamil yang justru memiliki tingkat elektabilitas yang cukup baik," bebernya.
Dengan demikian, tentu akan kembali kepada Golkar nantinya apakah tetap akan mendorong Airlangga Hartarto meski sampai saat ini tingkat elektabilitasnya belum cukup signifikan atau akan memberikan dukungan kepada kader internal partainya termasuk juga peluang untuk memberikan dukungan kepada aktor non-partai Golkar.
"Semua ini tentu masih akan menjadi bahan hitung-hitungan Golkar dalam waktu dekat ini sebelum akhirnya nanti akan memutuskan," jelasnya. (Fahrul/Raksul/B).