MAMUJU, RAKYATSULSEL - Bantuan sanitasi air bersih dari Unicef, Amerika yang dibangun di lingkungan Sese Selatan, Kelurahan, Rangas, Kabupaten Mamuju, Sulawesi Barat (Sulbar) peruntukannya untuk masyarakat justru dijadikan sebagai ladang bisnis untuk memperkaya diri sendiri oleh pengelola.
Pasalnya tak tanggung-tanggung pengelola mematok iuran tinggi dengan dalih untuk membeli voucher listrik dan biaya pemeliharaan membayar iuran terendah Rp50.000 hingga Rp200.000 perbulan. Dengan hitungan Rp5.000 perkubik.
"Perna saya diancam mau diputus itu kilometer dan menarik motor saya karena sudah menunggak tiga bulan, pada saat itu saya tidak punya uang," kata salah satu warga Sese Selatan yang tak ingin disebutkan namanya, Selasa (24/1).
Dia menyebutkan, dalam sebulan ia membayar iuran air Rp100.000 hingga Rp200.000.
"Dulunya ada sekitar seratusan lebih masyarakat yang memakainya, sekarang tinggal setengahnya saja karena sudah tidak sanggup membayar iurannya," ujarnya.
Sementara Ketua RT 2 Lingkungan Sese Selatan Kelurahan, Rangas, Armawan Adi saat ditemui mengatakan, pembangunan sanitasi air bersih tersebut dibangun tahun 2018 lalu, itu merupakan bantuan dari Unicef, Amerika.