MAKASSAR, RAKYATSULSEL - Aksi duel di tengah jalan antara sopir mobil boks dengan sopir angkutan umum atau yang dikenal dengan sebutan pete-pete viral di media sosial (medsos). Aksi duel kedua pria tersebut sempat terekam kamera warga yang melintas.
Adapun lokasinya diketahui berada di Jalan AP Pettarani, Kecamatan Rappocini, Makassar, tepatnya di depan Universitas Negeri Makassar (UNM).
Dalam video yang beredar itu nampak dua pria sedang berhadapan dan saling serang. Pria yang menggunakan baju hitam terlihat menggenggam senjata tajam berupa badik sambil menyerang pria berbaju abu-abu.
Kapolsek Rappocini Ajun Komisaris Polisi (AKP) Muhammad Yusuf saat dikonfirmasi terkait peristiwa tersebut mengatakan kejadiannya berlangsung pada Selasa kemarin (24/1/2023), namun videonya baru viral hari ini, Rabu (25/1/2023). "Kejadiannya kemarin, sekitar jam 1 siang," kata Yusuf.
Yusuf mengatakan kedua pria tersebut bernama Nelson sebagai sopir mobil boks, sementara sopir pete-pete bernama Hakim. Keduanya telah dipulangkan usai menandatangani surat kesepakatan berdamai di Polsek Rappocini.
Keduanya disebut bertikai usai mobilnya saling bersenggolan saat melintas di jalan AP Pettarani. Usai bersenggolan mereka lanjut cek-cok hingga nyaris adu jotos.
"Jadi awalnya terjadi senggolan antara mobil kampas dan mobil pete-pete, bersinggungan kemudian adu mulut dan berkelahi," terang Yusuf.
"Personil Polsek Panakukkang yang ke lokasi mengamankan keduanya, tapi karena TKPnya masuk wilayah Rappocini kami menjemput keduanya untuk diamankan. Namun setelah sampai di Polsek Rappocini, sebelum masuk ruangan, keduanya sudah bernegosiasi damai di halaman, sehingga tidak dibuatkan laporan," jelasnya.
"Hanya dibuatkan surat damai dan tidak akan mengulangi perbuatannya lagi, setelah itu langsung dipulangkan," sambungnya.
Dalam kejadian itu, kedua pria tersebut dikatakan tidak ada yang mengalami luka. Meskipun ada salah satu dari mereka yang menggunakan senjata tajam.
Kasus ini disebut telah selesai dan tak ada proses hukum lanjutan. Yusuf juga mengimbau agar para sopir tidak menyimpan senjata tajam di atas kendaraannya.
"Proses hukum tidak ada karena tidak ada laporan. Yang bawa sajam sepertinya sopir kampas (mobil boks), saya tidak tau yang mana karena parangnya juga tidak ada dibawa ke sini (Polsek Rappocini)," pungkasnya. (isak/A)