SORONG - RAKYATSULSEL, Wanita berinisial E tewas dibakar hidup-hidup oleh massa, di Kota Sorong, Papua Barat Daya. Ia dituduh sebagai pelaku penculikan anak. Namun wanita tersebut ternyata mengalami gangguan jiwa (ODGJ). Sebelum dibakar hidup-hidup oleh massa, wanita tersebut sebelumnya ditelanjangi dan diarak oleh massa.
Berikut ini 9 fakta yang berhasil dihimpun:
1. Saat sedang diarak oleh massa, salah satu warga yang bersama saat mengarak korban, langsung menyiram bensin ke tubuh korban hingga membakarnya.
Massa menuduh wanita berinsial E merupakan komplotan penculikan anak, namun faktanya wanita tersebut mengalami gangguan jiwa.
2. Wanita berinisial E dibakar oleh massa di Jalan Basuki Rahmat Kompleks Kokoda Km 8, Kota Sorong, Papua Barat Daya, sekitar pukul 06.00 WIT, Selasa (24/1). Korban sempat dilarikan ke rumah sakit Sele Be Solu.
3. Sebelum dibakar hidup-hidup oleh massa, wanita malang tersebut sempat diarak dengan kondisi telanjang. Berdasarkan video yang diterima, wanita malang tersebut ditelanjangi dengan membuka bajunya sambil diarak. Tak hanya itu, korban juga dipukul oleh warga, sehingga tampak sekujur tubuhnya dipenuhi darah.
4. Korban dilarikan ke Rumah Sakit Sele Be Solu, untuk mendapatkan pertolongan pertama. Namun setelah diberikan pertolongan medis oleh tenaga medis, nyawa korban tidak dapat tertolong lantaran korban mengalami luka bakar 90 persen.
Beberapa warga yang ada di sekitar kejadian sempat menolong korban, dengan menyiram air untuk memadamkan api yang sedang menyala di tubuh korban.
5. Kapolsek Sorong Timur, Kompol Jendry Denny Sairlela, mengatakan, kronologis kejadian yaitu sekitar pukul 06.30 WIT anggota piket Polsek Sorong Timur ditelepon oleh salah satu tokoh masyarakat yang bernama Idris dan juga Ketua RT setempat, yang menyatakan bahwa ada orang yang diamankan. Namun tidak disampaikan siapa yang diamankan dan karena apa diamankan.
6. Saat kejadian massa yang ada di sekitar TKP jumlahnya sangat banyak, sementara anggota Polsek hanya berjumlah 4 orang.
Ketika anggota bersama korban sampai di depan jalan, tiba-tiba ada yang lempar bensin ke tubuh korban. Anggota Polsek Sorong Timur juga sempat diancam oleh massa jika menelepon anggota yang lain, maka mereka juga akan dibakar.
"Informasi yang kami dapat, sebelum dibakar korban hanya jalan lalu lalang di dalam kompleks situ. Karena sekarang lagi viral kasus penculikan anak, maka masyarakat curiga terhadap korban," ujarnya. korban sampai mengenai tubuh anggota Polsek juga.
7. Kapolresta Sorong Kota Kombes Pol Happy Perdana Yudianto menegaskan, sampai saat ini kasus penculikan anak di Kota Sorong tidak ada. Oleh sebab itu, warga diimbau untuk tidak terprovokasi dengan informasi hoaks yang beredar.
8. Polisi menegaskan pihaknya tetap akan melakukan tindakan hukum pengejaran terhadap yang diduga pelaku yang melakukan penganiayaan hingga mengakibatkan korban meninggal dunia.
"Terkait kejadian hari ini, Polresta Sorong Kota tetap akan melakukan tindakan hukum pengejaran terhadap yang diduga melakukan penganiayaan hingga mengakibatkan meninggal dunia," ungkap Kapolresta Sorong Kota saat memberikan keterangan pers bersama Forkopimda Kota Sorong
9. Ketua KKST Kota Sorong La Tumpu mengatakan, pihaknya merasa sangat menyesal sekali dan mengutuk aksi brutal yang dilakukan oleh sekelompok warga di Jalan Basuki Rahmat Kompleks Kokoda Km 8, yang dengan tega membakar warganya hidup-hidup hingga mengakibatkan korban meninggal dunia.
"Korban yang tadi pagi dibakar hidup-hidup hingga meninggal dunia adalah warga KKST, yang mengalami gangguan kejiwaan. Korban bukan pelaku penculikan anak, dia sebenarnya sedang mengalami gangguan jiwa makanya jalan sembarangan," ungkap Ketua KKST La Tumpu.