BANDUNG, RAKYATSULSEL - Masyarakat saat ini wajib waspada bila menerima kiriman link atau tautan undangan pernikahan melalui pesan di WhatsApp (WA) dari nomor yang tidak dikenal.
Sebab, mungkin saja link tersebut merupakan modus pembobolan rekening.
Dikutip dari merdeka.com, Derasmus Kenlopo, warga Kelurahan Naimata, Kecamatan Maulafa, Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT), tabungan di rekeningnya ludes setelah istrinya mengklik link undangan pernikahan yang ia terima melalui WA.
Uang yang raib dari rekeningnya sebanyak Rp14 juta baru saja dipinjam Derasmus dari sebuah bank plat merah di Kupang. Derasmus mengajukan kredit untuk mengembangkan usaha bengkel las yang ia rintis.
Uangnya lenyap dari rekening seketika seusai sang istri membuka sebuah link undangan digital pernikahan yang dikirim melalui pesan di WA oleh nomor tidak dikenal.
"Ada nomor baru masuk di handphone yang sementara istri pegang, setelah buka ada pesan dengan link berisi undangan pernikahan. Istri klik link itu untuk lihat foto prawedding, untuk memastikan siapa yang menikah," jelas Derasmus, Rabu (18/1).
Tak lama setelah mengklik tautan pada undangan digital, mereka mendapatkan pesan dari aplikasi bank mengenai aktivitas transfer dari rekening mereka ke sejumlah nomor rekening.
Mendapat pesan tersebut, Derasmus dan istrinya pun panik. Apalagi sandi mereka telah diubah. Setelah dicek ke ATM, uang dalam rekening mereka hanya tersisa Rp25.000.
"Setelah buka link undangan pernikahan, uang semua ditarik dengan munculnya pesan singkat dari aplikasi. Saya coba buka tapi kata sandinya sudah langsung diganti saat itu," ujarnya.
Derasmus kemudian mendatangi kantor bank untuk berkonsultasi mengenai persoalan yang dia hadapi. Petugas bank pemerintah memberikan jawaban bahwa rekening mereka telah dibobol karena telah memberikan nomor OTP, sehingga transaksi itu dinyatakan sah.
"Kata pihak bank, rekening kami orang sudah bobol karena kami kasi nomor OTP. Saya jelaskan bahwa kami hanya buka undangan nikah, sehingga klik link untuk mencari tau siapa yang menikah," jelasnya.
Derasmus kemudian melaporkan kejadian yang dia alami ke Polresta Kupang Kota. Dia berharap polisi mampu mengungkap para pelaku penipuan ini sehingga tidak ada lagi orang lain yang menjadi korban.
Salah seorang warga Bandung, Lina Rosalina (52), juga mengungkapkan dirinya menerima pesan di aplikasi WA seperti dalam kasus tersebut.
"Untungnya saya sudah dapat informasinya, jadi saya nggak buka surat undangan digital yang dikirim itu." ujar Lina saat dihubungi lewat saluran telepon, Jumat (27/1/2023).
Dia berharap masyarakat waspada dan berhati-hati dengan modus penipuan model baru ini.
"Kalau yang ngirim orang nggak kita kenal, jangan berani-berani buka kalau dapat undangan digital di WhatsApp. Blok aja langsung." imbaunya.