GOWA, RAKYATSULSEL - Bupati Gowa, Adnan Purichta Ichsan mengaku terus melakukan sejumlah upaya dalam mendorong potensi Pendapatan Asli Daerah (PAD). Salah satunya dengan menginstruksikan SKPD atau pihak-pihak terkait agar bagaimana mendorong sektor-sektor yang di anggap dapat menambah pendapatan daerah.
"Kami telah menginstruksikan bagaimana Badan Pendapatan Daerah dan Perusda mampu melihat potensi daerah yang bisa menaikkan PAD," katanya saat mengikuti pertemuan dengan Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian pada pengarahan terkait Penanganan Pemulihan Ekonomi dan Inflasi Sulawesi Selatan di Ruang Rapat Pimpinan Kantor Gubernur Sulawesi Selatan, Jumat (27/1).
Adnan mengaku, sejumlah sektor di nilai memiliki potensi dalam menggeliat PAD. Antara lain, sektor pertanian, peternakan, perkebunan, dan pariwisata. Sebab, PAD keempat sektor ini akan masuk ke kas daerah 100 persen tanpa melalui pembagian hasil dari pusat.
"Kita terus menggenjot potensi daerah yang ada khususnya yang akan masuk full ke kas daerah. Salah satunya bekerjasama dengan pihak swasta dan peluang investasi yang masuk di Gowa" jelasnya.
Selain itu, dirinya mengaku di tahun 2022 kemarin realisasi pendapatan Kabupaten Gowa berada di angka 93,49, sehingga berharap di tahun ini pendapatan Gowa bisa lebih meningkat atau sesuai dengan target yang ditentukan.
Sementara, Menteri Dalam Negeri, Tito Karnavian dalam arahannya mengingatkan seluruh kepala daerah di Sulawesi Selatan agar memanfaatkan potensi daerah yang bisa dijadikan untuk menaikkan PAD.
"Tujuan kedatangan kami di Sulsel tentu terkait pengendalian inflasi dan menjaga pertumbuhan ekonomi serta pendapatan dan belanja daerah yang perlu ditingkatkan oleh seluruh daerah," ungkapnya.
Dirinya mengaku, salah satu cara untuk mengendalikan inflasi yakni kepala daerah harus mampu terus melihat potensi daerah agar PAD bisa meningkat dan terjadi perputaran uang di tengah masyarakat.
"Paradigma harus dirubah agar peluang pendapatan lebih meningkat dan PAD lebih dominan dibandingkan dana transfer dari pusat sehingga ada uang beredar di masyarakat," jelasnya.
Kendati demikian, Tito menyebut, Inflasi Sulsel masih terkendali dan pertumbuhan ekonomi masih positif, sehingga yang perlu dimaksimalkan yakni pendapatan daerah di wilayah masing-masing. (Muchtar Suma/Raksul/A)