PANGKEP, RAKYATSULSEL - Seorang warga yang juga tokoh masyarakat Kampung Ujung Loe, kelurahan minasatene, kecamatan Minasatene, Adil Hasan mempertanyakan kelanjutan pembangunan talud Ujung Loe.
Adil mendesak pemerintah untuk menuntaskan pembangunan talud yang awalnya ambruk tersebut, lantaran di lokasi pembangunan merupakan titik rawan longsor.
"Sekarang saya liat tidak ada aktivitas, saya sudah tanya operatornya, katanya sudah selesai pekerjaan," ujar Adil Hasan, Minggu (29/01/2023).
Adil berharap pemerintah bergerak cepat untuk menuntaskan proyek talud tersebut. Dirinya khawatir jika musim penghujan, air sungai suatu waktu bisa meluap dan berdampak lebih buruk.
"Kita minta kejelasan pemerintah, kalau memang mau dilanjutkan, kapan? Kita mau tahu, intinya beri kami penjelasan," desaknya.
Pembangunan talud bantaran sungai kampung ujung loe tersebut menelan anggaran sebesar Rp2,3 miliar melalui APBD 2022. Naasnya talud yang diperkirakan masih dalam tahap 70 persen pengerjaan tersebut ambruk.
Diketahui pembangunan talud pengaman sungai yang dikerjakan oleh CV. Afdal Putra dengan nomor kontrak 04/kontrak.RRKont-BPBD/2022, yang dibantu oleh konsultan pengawas PT. Trimako Abdi Konsulindo sesuai dengan papan bicara yang sempat terpasang di lokasi pembangunan.
Saat ini tidak ada lagi aktivitas pembangunan di lokasi tersebut, hanya ada sisa pemancangan site pile sepanjang kurang lebih 50 meter, dan sisa puing bebatuan bekas talud yang sebelumnya ambruk. (Atho)