MAKASSAR, RAKYATSULSEL - Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan terus meningkatkan atensi terhadap inflasi dengan digelarnya rapat internal OPD lingkup Pemprov Sulsel, di Baruga Lounge, Kantor Gubernur Sulsel, Senin (30/1/2023).
Rapat yang dipimpin oleh Asisten II, Muh Ichsan Mustari membahas langkah dan upaya yang bakal menjadi planing pemerintah dalam mengantisipasi inflasi.
"Rapat ini, membahas tentang langkah yang bakal dilakukan pihak pemerintah provinsi dalam hal antispasi inflasi," ungkap Muh Ichsan, Senin (30/1/2023).
Ia memaparkan, langkah yang bakal dilakukan pemerintah itu bakal melakukan, pemantauan dan penyaluran beras SPHP bekerja sama dengan Bulog, lalu mitigasi stabilitasi dan pasokan Harga Pangan diwilayahnya masing-masing, kemudian memulai menggelar gerakan pangan murah (GPM), serta melakukan penguatan cadangan pangan pemerintah daerah.
"Itu juga berdasarkan tindak lanjut dari perintah presiden, seperti pengendalian inflasi dengan melakukan pemantauan langsung di lapangan, hati-hati mengatur tarif, (PDAM, Angkutan umum) serta melakukan upaya penurunan angka kemiskinan," bebernya.
Muh Ichsan melanjutkan, saat ini inflasi di Sulsel masih terkendali, dengan inflasi di 5,77 persen, Itu berdasarkan melihat inflasi secara year-on-year (yoy), dan itu menurun dibanding bulan sebelumnya yang sekitar 6,00 persen
Tapi tentu ini perlu kita upayakan lebih kuat lagi, sehingga kita berharap bisa dibawah 5, bahkan 3 persen. Olehnya itu memang, koordinasi dan komunikasi kita lakukan terus-menerus," ujarnya.
Ia pun meminta semua pihak menerapkan program Gubernur Sulsel bagaimana menghubungkan ritel tradisional, non modern langsung ke Bulog, sehingga distribusi barang bisa lebih pendek agar bisa menekan harga.
"Program 'Sipepappa' adalah program dari Gubernur, bagaimana memang distribusi stok itu lebih pendek, kan itu mempengaruhi harga kan, update date kesediaan bahan pokok, serta harga produsen dan konsumen," pungkasnya. (Abu/B)