WAJO, RAKYATSULSEL - Bupati Wajo, Amran Mahmud, mengkhususkan waktu seharian penuh mengunjungi beberapa titik pengembangan sutera, Selasa (31/1/2023). Amran mengajak masyarakat dan semua pihak ambil bagian mengembalikan kejayaan sutera Wajo.
Amran turun lapangan tidak sendirian. Dia ditemani Kepala Dinas Perindagkop UMKM Wajo, Andi Aso Ashari, serta Ketua Silk Solution Center, Kurnia Syam, serta beberapa rombongan lain. Total ada tiga kecamatan yang dikunjungi, yakni Tanasitolo, Majauleng, dan Sabbangparu.
Amran memulai kunjungan dengan melihat pengoperasian mesin pemintal tercanggih di UPT Logam Alsintan dan Tekstil Dinas Perindustrian Sulsel di Desa Pakkana, Kecamatan Tanasitolo.
Setelah itu, masih di Desa Pakkana, melihat perkembangan budi daya murbei yang merupakan lokasi yang telah dilakukan penanaman perdana oleh Gubernur Sulsel, Andi Sudirman Sulaiman, beberapa waktu lalu.
Lalu, di Desa Watanrumpia, Kecamatan Majauleng, mengunjungi lokasi budi daya murbei sekaligus pembibitan dengan polybag serta di Desa Tosora melihat hasil panen kokon yang baru saja dipanen di rumah ulat.
Amran pun mengajak masyarakat dan semua pihak dalam pengembangan sutera. "Salah satunya dengan budi daya murbei dan ulat sutera. Kokon dari ulat sutera ini bernilai ekonomis, harga kokon basah Rp60 ribu/kilogram. Sementara, setiap boks telur ulat bisa menghasilkan 35-45 kilogram kokon dengan lama pemeliharaan sekitar 21 hari. Dan dana CSR dari Bank BPD Sulselbar siap membeli dari masyarakat pembudi daya," ujar Amran.
Apalagi, lanjut Amran, upaya pengembangan sutera ini mendapatkan dukungan dari Gubernur Sulsel. "Saya minta kepada kepada camat, kepala desa, dan lurah untuk membantu mengidentifikasi warga yang ingin budi daya murbei dan ulat sutera. Silakan komunikasi dengan Dinas Perindagkop untuk teknisnya. Apalagi kita targetkan produksi kokon kita bisa mencapai satu ton pada akhir Februari 2023 mendatang," kata Amran.
Sementara, Kepala Dinas Perindagkop dan UMKM Wajo, Andi Aso Ashari, menjelaskan saat ini sudah ada 12 kelompok budi daya murbei dengan 5 kelompok di antaranya sudah melakukan budi daya ulat sutera.
"Kalau tidak ada halangan, Gubernur Sulsel melalui Dinas Perindustrian Sulsel akan kembali memberikan lagi bantuan bibit murbei sebanyak satu juta pohon di tahun 2023 ini," ungkapnya.
Kunjungan ke lokasi pengembangan sutera ini diakhiri dengan peninjauan budi daya murbei dan ulat sutera di Desa Pasaka, Kecamatan Sabbangparu. (Muis)