MAKASSAR, RAKYATSULSEL - Makassar International Eight Festival and Forum atau F8 Makassar akan kembali digelar tahun ini. Event ini kembali masuk ke kalender Kharisma Event Nusantara (KEN) 2023 oleh Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif RI.
Kepala Dinas Pariwisata Kota Makassar, Muhammad Roem mengatakan, kegiatan F8 ini akan dilaksanakan pada tanggal 23-27 Agustus mendatang. Ia mengaku jadwal tersebut dimajukan lebih awal dibandingkan jadwal ditahun-tahun sebelumnya yaitu biasanya di awal bulan September.
Alasannya, kata Roem, untuk menghindari proses perizinan yang lama karena tidak ingin bertabrakan dengan agenda-agenda politik yang akan datang.
Untuk konsepnya sendiri, Roem enggan berkomentar banyak. Yang jelas kata dia, akan ada hal-hal baru yang akan disuguhkan ke pengunjungg F8 nantinya.
"Bakal banyak hal-hal baru yang akan dikoordinasikan oleh PT F8 selaku penyelenggara dengan pemerintah Kota Makassar karena kalau event itu harus ada yang baru, mengikuti trend. Kalau tidak, takutnya penonton akan bosan, pasti ada hal yang baru," ungkapnya, Selasa (31/1/2023).
Roem mengaku untuk lokasi event F8 ini tetap akan dilaksanakan di kawasan Pantai Losari. Dan kemungkinan, kata dia, ini akan menjadi F8 terakhir yang akan digelar di Pantai Losari sebelum nantinya akan berubah dengan konsep Japparate.
Selain pengunjung, Roem mengatakan kegiatan ini akan dihadiri oleh tamu-tamu dari mancanegara. Apalagi di tahun lalu, telah berdatangan tamu dari luar negeri yang diantaranya dari konsulat jenderal.
"Tahun kemarin ada dari luar negeri tapii berasal dari konsulat jenderal, kita berharap di tahun ini ada beberapa perwakilan," tutupnya.
Hal yang sama juga diungkapkan Direktur Utama PT. Festival Delapan Indonesia, Sofyan Setiawan. Ia mengatakan pelaksanaan F8 tahun 2023 ini akan dilaksanakan lebih awal.
Sedangkan, untuk konsepnya, Wawan sapaan akrabnya belum ingin membeberkan karena belum ada launching resmi dari F8 2023.
Meski begitu, untuk target pengunjung sendiri, Wawan berharap F8 tahun 2023 ini akan lebih banyak dari tahun sebelumnya. Di mana, setiap tahunnya pengunjung yang hadir pada F8 selalu membludak. Bahkan di tahun 2022 kemarin, jumlah pengunjung menembus angka 724 ribu orang.
Apalagi, melihat kondisi yang ada saat ini pasca pandemi Covid-19, wisatawan domestik maupun mancanegara sudah dapat melakukan penjalanan wisata.
"Pengunjung yang hadir ini bukan hanya dari Sulsel tapi kami berharap bahwa pengunjung yang hadir ini datang mulai bertambah banyak dari tahun tahhun sebelumnya dari kabupaten kota lain di Indonesia," terangnya.
"Kita harap tamu-tamu dari luar melalui keduataan-kedutaan besar maupun komjen yang ada di Indonesia maupun yang ada di Makassar. Itu kemudian bisa mengirimkan atau mendatangkan warganya untuk bisa hadir di F8 Makassar," sambungnya.
Wawan menjelaskan daya tarik dari F8 ini yakni menunjukkan fungsi kolaboratif yang menjadi strategi dalam menghadirkan banyak pengunjung.
F8 sendiri adalah dari food, fiction writer, fine art, flora and fauna, fusion music, fashion, film dan folk. Kedelapan "F" ini menjadi sajian utama dalam event tersebut.
Pada event tersebut biasanya menghadirkan puluhan tenant kuliner dari berbagai jenis mulai dari yang tradisional hingga kekinian. Selain itu, event tersebut juga kerap menghadirkan sederet musisi lokal dan nasional untuk menghibur pengunjung.
"Bagaimana F8 itu telah menunjukkan fungsi kolaboratif terhadap berbagai industri kreatif, seni budaya yang ada di Indonesia, berkumpul dan bersatu di area F8 ini yang menarik sehingga ini yang menjadi barang jualan di F8," jelasnya.
Lebih jauh, F8 ini tidak hanya memanjakan para pengunjung tetapi juga dari segi ekonomi. Wawan mengatakan terselenggaranya F8 ini telah terjadi perputaran ekonomi selama kegiatan itu berlangsung.
Di mana, pada F8 tahun 2022 telah terjadi transaksi ekonomi sebesar Rp 30 miliar. Itupun kata Wawan, transaksi di kawassan F8 belum mencakup untuk kawasan-kawasan sekitar tempat kegiatan seperti hotel, restoran, warung ataupun rumah makan yang ada di sekitar Pantai Losari.
"Kita tidak hanya berbicara terkait income kepada negara, yang bisa di sumbangkan oleh F8 tapi bagaimana perputaran ekonomi. Apa dampaknya F8 kepada kota Makassar, ini yang menjadi pertanyaan buat semua orang," bebernya.
Diketahui, pagelaran F8 ini telah berlangsung sejak tahun 2016, namun karena adanya pandemi Covid-19 maka di tahun 2020 dan 2021 ini ditiadakan dan kembali terlaksana di tahun 2022.
Di tahun 2016 penyelenggaraan F8 ini dikelola oleh Pemerintah Kota Makassar dari anggaran APBD, tetapi sejak tahun 2019 pengelolaan event ini berpindah ke pihak Swasta. (sasa/B)