WAJO, RAKYATSULSEL - Bupati Wajo, Amran Mahmud, paham betul tidak semua masyarakat punya cara berpikir dan pandangan sama terhadap sikap maupun pelayanan pemerintah. Menjadi tugas pemerintah untuk menyesuaikan. Dengan begitu, seluruh masyarakat bisa terlayani dengan baik.
Amran pun mengingatkan kepada semua jajaran Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Wajo, baik yang berstatus Aparatur Sipil Negara (ASN) maupun non-ASN, untuk melakukan pendekatan humanis dalam memberikan pelayanan maupun berinteraksi dengan masyarakat.
"Sebagai pelayan masyarakat, kita harus memastikan masyarakat yang kita layani bisa tersenyum puas ketika telah mendapatkan layanan. Begitu juga ketika berinteraksi dengan masyarakat, harus juga melakukan pendekatan humanis dan persuasif," ujar Amran di sela-sela kunjungannya ke Kecamatan Bola, Rabu (1/2/2023).
Apalagi, kearifan lokal masyarakat Wajo atau Sulawesi Selatan pada umumnya dikenal dengan 3S, sipakatau (saling nenghargai), sipakalebbi (saling menghormati), dan sipakainge (saling mengingatkan).
"Prinsip pelayanan yang baik itu nyaman, cepat, mudah, tepat, murah kalau perlu gratis. Kita berharap kehadiran kita bisa dirasakan oleh masyarakat," kata Ketua PMI Wajo ini.
Kepala daerah yang memang terkenal merakyat ini melanjutkan, yang perlu dilakukan adalah mengubah cara berpikir dengan menjadikan pekerjaan, tugas, dan pelayanan adalah ibadah.
"Kemudian tanamkan keikhlasan dan ketulusan dalam diri kita. Insyaallah semua akan terlaksana dengan baik tanpa merasa terbebani. Inilah yang selama ini saya terapkan," tutur kepala daerah bergelar doktor ini.
Amran pun mengapresiasi jajaran Pemkab Wajo yang selama ini terus berusaha memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat. "Selalu berupaya untuk mempertahankan yang baik, kalau bisa ditingkatkan," pesannya. (*)