WAJO, RAKYATSULSEL - Bupati Wajo, Amran Mahmud, optimistis produksi padi di daerahnya akan makin meningkat pada 2023 ini. Capaian 2022 lalu ditambah berbagai upaya yang tengah dan yang akan dilakukan jadi pemicunya.
Salah satunya dengan kehadiran Lumbung Pangan Masyarakat (LPM) Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan).
Amran baru saja meresmikan tiga LPM Gapoktan yang dilaksanakan di Desa Pasaka, Kecamatan Sabbangparu, Selasa (31/1/2022). Ketiga LPM dimaksud, yakni LPM Gapoktan Adil di Desa Pasaka, Kecamatan Sabbangparu; Gapoktan Surya Mandiri di Desa Kampiri, Kecamatan Pammana; dan Gapoktan Mappadaelo di Desa Lamiku, Kecamatan Majauleng.
Peresmian ditandai pemotongan pita dan penandatanganan prasasti oleh Amran didampingi Kepala Dinas Pertanian, Muhammad Ashar; Kepala Dinas Peridagkop dan UMKM, Andi Aso Ashari; serta Camat Sabbangparu dan Camat Pammana.
Amran mengaku sangat bersyukur karena Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Wajo kembali dapat menghadirkan tiga LPM melalui Dana Alokasi Khusus (DAK) Tahun Anggaran (TA) 2022.
"Dengan hadirnya LPM, ini akan semakin menguatkan pertanian di Kabupaten Wajo sebagai sektor andalan kita," ujar Amran.
Apalagi, kata dia, pada 2022 lalu, Wajo berhasil memproduksi 945 ribu ton padi atau 600 ribu ton beras.
"Becermin dari angka ini, Wajo menyumbang 26 persen dari 24 kabupaten/kota di Sulsel. Jadi, lebih seperempat beras disumbang Wajo," kata Amran.
Karena itu, dengan hadirnya LPM ini, Amran optimistis produksi pertanian di Wajo akan makin meningkat karena telah didukung alat pertanian dan fasilitas memadai.
"Jadi, tidak ada lagi alasan petani untuk tidak bekerja sebaik mungkin untuk menambah ketahanan pangan kita di Indonesia," serunya.
Selain itu, lanjut Amran, kehadiran LPM ini di samping untuk memacu hasil produksi pertanian juga upaya pemerintah memutus mata rantai para mafia dan tengkulak beras.
"Ini upaya kita memutus mata rantai tengkulak. Karena petani sudah bisa memanfaatkan LPM untuk memproduksi padinya sendiri sebelum dijual," tuturnya.
Amran berpesan kepada jajaran untuk terus berkomunikasi dan berkolaborasi dengan instansi atau lembaga lain untuk menjaga stok beras.
"Saya titip juga kepada Kadis Pertanian dan penyuluh Gapoktan mem-back up cadangan beras kita melalui Bulog. Komunikasikan Bulog, mereka bisa bermitra dengan para penggilingan termasuk LPM ini," tambahnya.
Sementara, Kepala Dinas Pertanian Wajo, Muhammad Ashar, menyampaikan LPM ini menggunakan anggaran DAK TA 2022. "Pembangunan LPM ini adalah kegiatan penyediaan infrastruktur dan seluruh kemandirian pangan sesuai kewenangan daerah. Meliputi bangunan gudang Rice Milling Unit (RMU), gudang LPM, dan pengeringan," ungkapnya. (Muis)