Apalagi, lanjutnya, saat ini bukan merupakan musim panen, sehingga mau tidak mau masyarakat tetap akan membeli meskipun harga naik.
"Tetap kasian (kalau harga naik), karena ini kan bahan pokok, baru tidak ada panen. Beda kalau ada panen, kalau naik beras, kalau ada panen mereka dapat dari keluargannya. Jadi biasa pembeli berkurang. Lumayan juga pembeli, karena mereka tidak dapat bantuan dari keluarga," terangnya.
Sementara itu, Kepala Kantor Wilayah VI Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU) Hilman Pujana menyatakan, pihaknya tentu akan melakukan pengawasan terhadap komoditi tersebut. Pasalnya, kenaikan harga menjadi salah satu indikator bagaimana pasar dapat berjalan.
Maka dari itu, saat ini pihaknya terus melakukan pemantauan, pengumpulan data dan keterangan.
"Kita masih kumpul, kalau bicara harga kita harus bicara tren yah, untuk waktu tertentu. Kita liat di pasar juga sudah mulai beredar juga berasnya Bulog yang itukan untuk harga Rp47 ribu per 5 kilonya untuk beras jenis medium. Beras ini kan , konteksnya ini nasional, jadi bukan konteks parsial per daerah," tutupnya.
Sebelumnya, Wali Kota Makassar Moh Ramdhan Pomanto mengaku telah memerintahkan pihak-pihak terkait untuk segera menyiapkan Pasar Murah Kontainer yang berlokasi di Posko Makassar Recover. Rencananya, Senin pekan depan sudah mulai beroperasi.
Danny sapaan akrabnya mengatakan kehadiran Pasar Murah Kontainer ini sekaligus sebagai langkah upaya Pemerintah Kota Makassar dalam menekan laju inflasi yang terjadi di Kota Makassar. Apalagi, saat ini inflasi Kota Makassar mencapai 5,81 persen.