Produksi Menipis, Pemkot Parepare Harap Warga Kalangan Atas Tidak Gunakan Minyak Goreng Subsidi

  • Bagikan

PAREPARE, RAKSUL - Menyikapi persoalan pasokan minyak curah dan MinyaKita semakin menipis, Pemerintah Kota Parelare melalui Dinas Perdagangan meminta kepada masyarakat kalangan menengah ke atas, tidak memakai minyak goreng subsidi.

Kebijakan pemerintah pusat melalui Kementerian Perdagangan dengan menyalurkan minyak goreng subsidi, untuk membantu masyarakat kalangan menengah ke bawah.

Hal ini disampaikan Kepala Dinas Perdagangan Prasetyo Catur, ynag dihubungi via telepon, Sabtu (4/2/2023).

Pemerintah Kota Parepare kata dia melalui Tim Dinas Perdagangan, akan terus mengawasi penyaluran minyak goreng di pasaran agar harga dan peruntukannya bisa tepat sasaran, yaitu untuk minyak goreng premium diperuntukkan bagi masyarakat menengah ke atas, sementara minyak curah dan minyakita diperuntukkan bagi masyarakat menengah ke bawah.

“Tapi sebenarnya minyak curah ini atau minyak subsidi ini untuk masyarakat menengah ke bawah bukan menengah ke atas. Jadi ini nanti, kita akan kumpulkan semua distributor dan mengawasi penyalurannya ke beberapa pengecer, agar pengecer menjual tepat dengan harganya dan betul-betul tepat sasaran penyalurannya, "Jelas Prasetyo.

Ia menyampaikan, pihakny sudah melakukan pengecekan terkait ketersediaan minyak goreng premium dan dipastikan masih aman untuk wilayah Kota Parepare.

"Saya sudah cek semua ke distributor, minyak goreng tidak langka di Parepare. Cuma masyarakat menengah ke atas ikut juga membeli minyak kita, dan minyak curah yang subsidi. jadi inilah yang salah sasaran,”ujarnya.

Mantan Sekretaris Satpol PP ini juga menambahkan, sesuai rilis Kementerian Perdagangan bahwa pengawasan akan dilakukan melalui aplikasi Kemendag. Aplikasi itu nantinya bisa melacak alur distribusi minyak goreng, utamanya minyakita dan curah. Mulai dari produsen, distributor 1 dan 2 (D1 dan D2), hingga ke pengecer. Tak hanya itu, lewat aplikasi juga akan terpantau jumlah stok yang dikeluarkan produsen kepada distributornya.

"Itu terdata nilainya semua. Baik volume maupun harga. Mudah-mudahan ini bisa menjadi solusi agar tidak ada lagi yang main-main dalam proses penjualan ini. Karena kita melakukan pengawasan bukan hanya di tingkat distributor saja, tapi mengurai hingga ke konsumen,"harapnya.

Diketahui, untuk Harga Eceran Tertinggi (HET) migor di tingkat konsumen sebesar Rp14.000/liter untuk minyak goreng kemasan rakyat (MINYAKITA) atau Rp15.500/kg untuk minyak goreng curah. Pada 27 Januari 2023, rata-rata harga eceran minyak goreng yaitu, curah sebesar Rp14.700/liter, naik 3,52 persen dan kemasan merek MINYAKITA sebesar Rp14.700/liter, naik 5 persen dibandingkan dengan bulan Desember 2022. Harga ini telah melampaui HET yang ditetapkan sebesar Rp14.000/liter atau Rp15.500/kg.(Yanti)

  • Bagikan