SINJAI, RAKYATSULSEL- Jembatan bambu penghubung Desa Songing dan Desa Polewali, di Kecamatan Sinjai Selatan yang sebelumnya viral di Media Sosial akhirnya akan dibangun oleh Pemerintah Kabupaten Sinjai.
Kepastian pembangunan jembatan itu disampaikan Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Sinjai, H. Haris Achmad usai melakukan kunjungan dan melihat kondisi jembatan bambu tersebut, Sabtu, (4/1/2023).
Menurut Haris, dari hasil peninjauan di lokasi,ada dua skema yang sementara didiskusikan, baik jembatan semi permanen (gantung) atau jembatan permanen. Jembatan gantung yang dimaksud diestimasikan akan menelan anggaran sekitar Rp 300 juta, sedang jembatan permanen sekitar Rp10 miliar sepanjang 60 meter. Namun yang paling memungkinkan kata dia adalah jembatan semi permanen,"ujarya.
"Melihat kondisi yang ada kita akan bangun jembatan semi permanen (gantung). Langkah ini sesuai petunjuk bapak Bupati, Andi Seto Asapa yang memerintah kami untuk melihat langsung kondisi jembatan bambu, Insya Allah secepatnya bisa kita realisasikan," jelasnya.
Sementara untuk pembangunan jembatan permanen, membutuhkan perencanaan dan waktu yang lama atau menunggu hingga tahun depan. Apalagi status jalan di dua desa tersebut masih status jalan desa, bukan jalan Kabupaten.
"Jika jembatan permanen yang dibangun, maka diperlukan musyawarah atau kesepakatan dengan warga sebagai pemilik lahan untuk pembangunan jembatan tersebut,"ujarnya.
Sementara, Dandim 1424 Sinjai Letkol Inf. Sumardi yang ikut melihat ke lokasi, mengaku akan mendukung seluruh kebijakan pembangunan yang akan dilakukan Pemkab Sinjai.
"Tentu kami dari TNI akan mendukung dan ikut memaksimalkan pelaksanaan pembangunan yang akan dilaksanakan, sama seperti perencanaan pembangunan jembatan semi permanen di sini," pungkasnya.
Peninjauan lokasi jembatan bambu ini juga dihadiri Kepala Bappeda Sinjai, Irwan Suaib, Kepala Desa Songing, Ahmad, kepala desa Polewali Mazlan serta tokoh masyarakat setempat. (*).