Sementara itu, anggota DPRD yang sebelumnya dari dapil Lalabata-Ganra Andi Syamsul Rijal saat dihubungi mengatakan, sebenarnya dirinya berharap tatap menggunakan opsi pertama dalam penetapan dapil, namun hal ini sudah menjadi keputusan, tentunya kita harus mengikuti.
"Kita harapnya tetap opsi pertama pada penetapan dapil, namun sudah diputuskan untuk opsi kedua, kita akan ikuti," ujarnya
Ditanya terkait akan bertarung di dapil mana nantinya, politisi PKB ini akan tetap bertarung di dapil Lalabata, ketimbang memilih dapil Lilirilau-Ganra.
"Meski ada perubahan dapil, kita tetap optimis bisa merai kursi pada dapil Lalabata," katanya
Sementara itu, Pengamat politik yang juga Dosen Unipol Soppeng, Dr. Nurmal Idrus, MM, saat dihubungi terkait perubahan dapil ini mengatakan, pilihan KPU RI untuk memilih opsi 2 bagi penataan dapil di Soppeng adalah pilihan yang rasional.
"Ini tentu baik bagi pemilih di ibu kota Kabupaten Soppeng dimana mereka akan dengan mudah mengenali calon wakil mereka, karena area keterwakilan yang lebih sempit," ujarnya.
Masih kata Nurmal, Tak akan ada yang diuntungkan dan dirugikan dengan model baru dapil ini. Semua akan tergantung pada strategi masing-masing parpol dan caleg untuk mendekati dan meyakinkan pemilih.
"Saya kita perubahan ini tidak ada yang diuntungkan ataupun di rugikan, Untuk itu, variasi dan terobosan kampanye mesti harus diperbanyak agar kesempatan untuk memengaruhi pilihan pemilih lebih besar," jelasnya. (*)