MAKASSAR, RAKYATSULSEL - Pemilu 2024 masih jauh, dan sulit untuk memastikan apakah pemilu tersebut akan menjadi pemilu yang didominasi oleh pemilih milenial atau tidak. Walau Jumlah pemilih muda diproyeksi masih mendominasi dalam Pemilu 2024
Berdasarkan data Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas), jumlah penduduk Indonesia diperkirakan akan mencapai 318,9 juta jiwa pada tahun 2024.
Dari jumlah tersebut, sebanyak 21,73 juta penduduk berusia 15-19 tahun, dan sebanyak 21,94 juta penduduk berada dalam rentang usia 20-24 tahun. Selanjutnya, penduduk berusia 25-29 tahun dan 30-34 tahun masing-masing sebanyak 21,73 juta orang dan 21,46 juta orang.
Sementara itu, sebanyak 21,04 orang berada dalam rentang usia 35-39 tahun. Oleh karena itu, diperkirakan generasi Z dan milenial yang berusia 17-39 tahun akan mendekati 60 persen dari total populasi.
Namun, dengan semakin terbukanya akses informasi dan meningkatnya partisipasi politik milenial, ada kemungkinan besar bahwa pemilih milenial akan memiliki peran yang semakin penting dalam pemilu tersebut.
Anak muda atau milenial cenderung memiliki pandangan dan kepentingan yang berbeda dengan generasi sebelumnya, sehingga para kandidat cenderung mempertimbangkan hal ini untuk memenangkan suara mereka.
Selain itu, perkembangan teknologi juga memungkinkan anak muda untuk mengakses informasi politik dan mempengaruhi pendapat orang lain secara lebih mudah melalui media sosial dan internet.
Bagaimanapun hasilnya, partisipasi aktif dari pemilih anak muda di pemilu akan sangat berpengaruh terhadap masa depan politik negara.
Tapi tak kalah penting bagi pihak-pihak yang terlibat dalam proses pemilihan untuk memperhatikan aspirasi dan kebutuhan pemuda atau milenial, serta menyediakan informasi dan pendidikan yang cukup tentang proses pemilihan agar milenail dapat terlibat secara aktif dalam proses demokrasi dan memberikan suara yang tepat pada saat pemilihan berlangsung.
Bahkan Pendidikan politik sangat penting bagi bagi pemuda demi keberhasilan demokrasi, karena mendorong partisipasi aktif warga negara dalam proses politik.
Dengan memahami proses politik dan hak-hak mereka sebagai warga negara, politik orang-orang dapat menjadi lebih efektif dalam mempengaruhi keputusan dan memperebutkan kepentingan mereka.
Selain pendidikan politik Pemuda harus diberikan pemahaman yang jelas tentang pentingnya pemilu dalam menentukan masa depan negara dan masyarakat.
Edukasi ini dapat dilakukan dengan cara mengadakan diskusi, seminar atau workshop yang bertujuan untuk memberikan pemahaman yang lebih mendalam tentang pemilu dan peran mereka sebagai pemilih.
Pemuda dapat ikut serta dalam kampanye pemilihan, baik sebagai peserta maupun sebagai penyelenggara kampanye.