Taruna Ikrar Resmi Dikukuhkan Jadi Guru Besar Farmakologi di Universitas Malahayati Lampung

  • Bagikan
Prof Ikrar Taruna Dikukuhkan Jadi Guru Besar Universitas Malahayati Lampung

Sel punca bersumber dari blastocyst saat proses embriogenesis berlangsung, atau pada manusia umumnya diambil dari sumsum tulang dan darah. Sedangkan terapi sel termutakhir, berdasarkan immune cells adalah Chimeric Antigen Receptor T cells (CAR-T), teknologi ini telah mendapat persetujaun FDA.

Pendekatan ini melibatkan modifikasi genetik sel T pada pasien di laboratorium, kemudian sel yang sudah dimodifikasi tersebut, dimasukkan kembali ke dalam tubuh untuk melawan atau mengobati penyakitnya. Bahkan, dewasa ini Badan POM Amerika (FDA-USA) telah menyetujui 24 produk terapi seluler dan genetik.

“Secara teknis genetik, dimulai dengan memasukkan urutan DNA yang spesifik ke dalam tubuh pasien untuk mengobati, mencegah, atau berpotensi menyembuhkan penyakit. Dalam tugas tersebut, Terapi genetik akan melibatkan pengiriman gen fungsional ke dalam sel untuk menggantikan gen yang hilang atau bermuatasi atau dengan menggunakan sekuens asam nukleat untuk mengurangi, memulihkan, atau memodifikasi gen ekspresi,” katanya.

Prof Taruna menambahkan kemajuan teknologi rekayasa genetik mencapai puncaknya setelah ditemukan teknologi peng-edit-an DNA melalui teknologi CRISPR (interspaced short palindromic repeat).

Demikian pula aplikasi pemanfaatan gen vektor virus yang bisa diaplikan langsung ke tubuh pasien (in vivo), atau sel yang diambil dari pasien yang dimodifikasi di laboratorium (ex vivo) dan kemudian dimasukkan kembali ke dalam tubuh. Perkembangan teknologi pengeditan DNA telah memicu kegembiraan atas terapi genetik dan merupakan area perkembangan yang sangat penting.

Ada Tiga teknologi pengeditan gen utama dikelompokkan secara berurutan; “interspaced short palindromic repeat (CRISPR), Cas-associated nucleases, programmable nucleases”, seperti: zinc-finger nucleases (ZFNs) dan transcription activator-like effector nucleases (TALENs).

Pengobatan tumor otak Glioblastoma yang selama ini mengalami kesulitan dan keterbatasan karena beberapa mekanisme juga diungkap Prof Taruna. Menurut dia, keterbatasan ini karena resistensi masuknya obat ke dalam kompartemen sistem saraf pusat oleh penghalang sawar darah-otak; penangkal obat untuk sampai ke sasaran tumor.

Di akhir orasinya, Prof Taruna menegaskan farmakologi terapi berbasis sel dan genetic merupakan sebuah upaya terapeutik spektakuler yang akan menjadi teknik pengobatan terpenting dalam pengobatan penyakit degeneratif dan penyakit keganasan dimasa depan, terutama untuk kanker dan kelainan bawaan/genetik. Penerapan terapi ini telah menunjukkan hasil yang sangat menggembirakan, dan Sebagian masih dalam tahap penelitian untuk memastikan keamanannya serta efektivitas, serta mengurangi adverse reactions.

Dihadiri Tiga Menteri

Pengukuhan guru besar Prof Taruna dihadiri sejumlah menteri dan tokoh nasional. Mereka antara lain Menkopolhukam, Mahfud MD, Menteri Investasi, Bahlil Lahamadia, dan Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo. Hadir juga mantan Menteri BUMN, Tanri Abeng.

  • Bagikan

Exit mobile version