Jelang Ramadan, Emak-emak Khawatir Harga Bahan Pokok Naik

  • Bagikan
Pasokan beras disalah satu toko di Pasar Pa'baeng-baeng, Kota Makassar. Foto: ABU HAMZAH/RAKYATSULSEL.

MAKASSAR, RAKYATSULSEL - Menjelang bulan Suci Ramadan, para ibu rumah tangga khawatir terhadap melonjaknya harga kebutuhan pokok.

Seorang ibu rumah tangga, Sri Hartati (31) mengatakan, jelang Ramadan, acapkali harga sembako mengalami kenaikan, salah satunya beras. "Satu minggu sebelum bulan puasa, pasti naik harga-harga sembako, termasuk beras," singkatnya.

Salah satu pedagang di Pasar Pa'baeng-baeng, Riri mengatakan, setiap tahunnya atau mendekati Ramadan harga sembako kadang mengalami kenaikan.

Kata dia, untuk ketersedian pasokan beras sendiri, pihak Bulog akhir-akhir ini aktif melakukan operasi pasar.

"Kalau stok, setiap Minggu Bulog menyediakan pasokan, baik kemasan 5 kg, atau yang ukuran 20 kg lebih, dan harga yang terbilang murah, dan kami bisa jual dengan eceran Rp 8000-an," ujarnya.

Sebagai mitra Bulog, ia berharap kestabilan harga itu tetap terjaga karena kenaikan harga juga akan mempengaruhi jumlah penjualan yang tentunya bersentuhan langsung dengan pendapatan pedagang pada umumnya.

Kepala Perum Bulog Kanwil Sulselbar Bakhtiar, menyanpaikan, kenaikan harga bahan pokok terutama beras itu merupakan kondisi yang berulang setiap tahun.

Kata dia, persiapan antisipasi akan hal itu telah dilakukan oleh pihaknya dengan koordinasi dengan stake holder terkait.

"Itu kan kondisi yang berulang setiap tahun, itu sudah bisa kita antispasi, dengan cermat dan semua stake holder terlibat," tukasnya, Minggu (12/2/2023).

Ia melanjutkan, langkah antisipasi itu telah dilakukan bersama dengan TPID masing-masing wilayah kabupaten maupun kota dengan terselenggaranya pasar murah di titik yang ditentukan.

"Terkait antisipasinya, sekarang kan sudah mulai dirancang, jadi membuat titik-titik pasar murah, kemudian kabupaten dan kota sudah membuat itu, tinggal nanti kita bersinergi, artinya insya Allah dengan komunikasi, kegiatan dilakukan secara terkoordinasi itu akan teratasi," terangnya.

Dia melanjutkan, persiapan antisipasi kenaikan harga itu dilakukan cukup telaten dengan rapat yang dilakukan secara mingguan. Ia membeberkan, pasti akan ada kenaikan dengan meningkatkan jumlah permintaan apa lagi mendekati hari besar keagamaan.

"Untuk harga beras sendiri di pasaran untuk level medium itu berkisar kurang lebih hanya Rp 8 ribu sampai Rp 10 ribu. Kemudian memang ada kenaikan sekitar Rp 1400 tetapi Bulog telah lakukan operasi pasar, dimana maksimal itu sesuai HET," ucapnya.

"Sulsel sendiri sebagai wilayah dengan harga beras terendah di seluruh Indonesia, karena sebagai wilayah surplus beras. Masyarakat tidak perlu terlalu khawatir," pungkasnya. (abu/B)

  • Bagikan

Exit mobile version