BONE, RAKYATSULSEL - Jika Harimau di Sumatera diyakini oleh orang Minang sebagai leluhur, saudara dan pelindung mereka, maka orang Bugis pesisir pun melihat buaya sebagai pelindung mereka untuk beraktivitas di atas air. Mereka yang meyakini memiliki saudara berbentuk buaya akan merasa aman atau tidak meninggal dalam air, karena memiliki saudara yang bisa membantu mereka.
Dengan hal tersebut pada dasarnya memperlihatkan hubungan antara manusia dengan alam. Taurisalo sebagai representasi dari alam memperlihatkan hubungan yang saling menghargai. Buaya atau Taurisalo penghuni sungai atau seringkali disebut “punna wwae” (pemilik air).
Seperti warga yang bermukim di sepanjang daerah aliran sungai Walanae Kabupaten Bone, kembali digegerkan dengan munculnya dua ekor buaya di darat hanya dalam sebulan.
Kemunculan dua ekor buaya sepanjang dua meter dalam sebulan terakhir membuat geger warga yang bermukim di sepanjang aliran sungai Walanae. Buaya pertama muncul di Desa Kampoti Kecamatan Dua Boccoe.
Buaya tersebut muncul di Dusun 3 Antonge, depan kantor Desa Kampoti, Kecamatan Dua Boccoe, Kabupaten Bone Selasa 24 Januari 2023 sekitar pukul 20.30 Wita. Kemunculan buaya itu membuat heboh warga lantaran baru pertama kali terjadi.
"Betul itu, barusan kejadian. Warga ramai berdatangan melihat itu," kata Kepala Desa Kampoti Sakka.