"Kalau jadi pecah begini terus tak ada pelantikan, kan partai Golkar yang dirugikan. Jadinya Partai yang lain yang akan menang kalau Partai Golkar begini (konflik) di Kabupaten Enrekang," ungkap, Hasrullah.
Hasrullah mengingatkan agar pengurus Partai Golkar di Kabupaten Enrekang tidak menggunakan sistem kekeluargaan dalam membesarkan Partai Golkar.
Tetapi kata, harusnya kader Golkar di Kabupaten Enrekang harus menggunakan sistem organisasi dalam memenangkan pertarungan politik pada pemilu 2024 mendatang.
Seharusnya, Muslimin Bando dan Andi Natsir keduanya duduk bersama. Harus ada pembagian deal atau komitmen politik kedua kader Golkar Enrekang ini, nah disitulah seninya berpolitik.
Keduanya harus tutup masa lalu dengan membuka lembaran baru, keduanya harus profesional dalam berpolitik membesarkan Partai Golkar di Enrekang. Mereka harusnya berpikir bersama membangun Enrekang.
"Mereka harus duduk bersama mencari solusi, karena partai bukan milik kekeluargaan tapi untuk kepentingan organisasi. Keduanya harus menerima kekurangan dan kelebihan satu sama lain," tutup Hasrullah. (Suryadi/B)