MAKASSAR, RAKYATSULSEL - Bajir yang melanda Kota Makassar menelan korban jiwa. Salah seorang Ibu Rumah Tangga (IRT) di Kecamatan Tallo, bernama Ika (35) dikabarkan meninggal dunia saat banjir terjadi di rumahnya, Senin (12/2/2023) siang.
Peristiwa itu dibenarkan Camat Tallo Makassar, Alamsyah. Dia menyebut kejadian nahas itu terjadi saat korban sedang beraktivitas di rumahnya yang sementara dilanda banjir.
"Korban terpeleset dan jatuh tadi, kan tadi itu sedang tergenang banjir juga rumahnya dan sekitar daerah situ, sekitar ujung pandang baru," kata Alamsyah saat dikonfirmasi Senin malam.
Alamsyah menjelaskan, untuk wilayah Kecamatan Tallo juga terdampak banjir akibat hujan deras sepanjang hari. Saat itulah diduga korban diduga terpeleset dan jatuh hingga meninggal dunia.
Korban sendiri sempat dilarikan ke rumah sakit namun nyawanya tidak lagi tertolong. Alamsyah mengatakan untuk riwayat penyakit korban sendiri belum diketahui.
"Korban sempat dibawa ke Puskesmas Ujung Pandang Baru tapi sudah meninggal. Belum terkonfirmasi (riwayat penyakit) tapi tadi itu suaminya sudah ambil korban," terangnya.
Diketahui, bajir melanda hampir seluruh Kota Makassar. Dari data Badan meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Wilayah IV Makassar merilis perkirakan kondisi cuaca ekstrim akan terjadi dari tanggal 12 sampai 16 Februari mendatang.
"Wilayah Sulawesi Selatan itu akan ada semacam pembentukan cuaca ekstrim yang akan sampaikan berikutnya. Jadi kita sudah membuat semacam pemetaan bahwa ada kategori hujan lebat hingga sangat lebat," ujar koordinator bidang data Badan meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Wilayah IV Makassar, Hanafi Hamzah.
Tim BMKG memetakan cuaca ekstrim akan terjadi di wilayah Sulsel bagian barat seperti wilayah Kabupaten Pinrang, Kota Pare-pare, Barru, Pangkep, Maros, Kota Makassar dan Takalar. Lalu Sulsel bagian tengah meliputi Sidrap, Soppeng dan Gowa.
Kemudian Sulsel bagian selatan mencakup Kabupaten Jeneponto, Bantaeng, Bulukumba dan Kabupaten Selayar dan Kepulauan. Dan Sulsel bagian timur mencakup Kabupaten Bone dan Sinjai.
"Ini hampir menyeluruh di wilayah Sulsel, kecuali di bagian Sulawesi Selatan bagian utara itu tidak terlalu signifikan dampak dari hasil analisis yang kita sampaikan," kuncinya. (Isak/B)