MAKASSAR, RAKYATSULSEL - Hujan deras disertai angin kencang yang kembali melanda Kota Makassar membuat sejumlah wilayah terendam banjir. Salah satunya di Perumnas Antang, Jalan Ujung Bori, Kecamatan Manggala, Kamis (16/2/2023).
Air setinggi satu meter lebih merendam ratusan rumah warga, bahkan, pagar rumah nyaris tenggelam. Akibatnya, warga memilih mengungsi ke tempat yang lebih aman, salah satunya di masjid Al Muttaqin, sebagin lainnya memilih mengungsi ke rumah kerabatnya yang dinilai lebih aman.
Ketua RT setempat Fathiya Bahmid, mengatakan, warga mengungsi sejak Selasa (15/2/2023) sore. Dikarenakan ketinggian air mulai naik hingga satu meter setengah atau setinggi leher orang dewasa.
"Dari data kami sudah ada 58 jiwa yang mengungsi. Termasuk anak-anak dan balita," kata Fathiya saat di wawancara, Kamis (16/2/2023).
Adapun kebutuhan makanan para pengungsi, Fathiya mengatakan sudah berdatangan, terutama makanan siap saji. Meski kebutuhan makanan mereka terpenuhi, mereka mengaku masih kesulitan air bersih dan obat-obatan.
"Makanan ada, ini yang kurang air untuk minum, air bersih juga sama minyak kayu putih dan obat kutu air," sebutnya.
Selain di wilayah Kecamatan Manggala, genangan air juga nampak menutupi ruas jalan poros AP Pettarani Makassar usai hujan deras turun.
Dari pantauan, Kamis (16/2/2023) sore, salah satu titik yang paling parah yaitu tepat di depan Kantor Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Provinsi Sulsel.
Air setinggi lutut orang dewasa menutupi semua badan jalan, akibatnya arus lalu lintas di jalan tersebut terhambat. Sejumlah pengendara khususnya sepeda motor memilih singgah di pinggir jalan, sebagai juga memilih untuk putar balik.
Tak hanya itu, arus lalu lintas dari arah Jalan Tol Layang menuju Jalan AP Pettarani, tepat di depan Kampus Univerisitas Negeri Makassar (UNM) juga mengalami kemacetan.
Salah seorang pengendara bernama Elfin (22) yang melintas di jalan tersebut mengatakan selain hujan yang terjadi di Makassar, buruknya drainase juga dinilai salah satu penyebab jalan tersebut tergenang air.
"Mungkin karena air tidak bisa meresap turun ke selokan, apalagi sudah beton semua jadi begini mi (genangan air menutupi jalan)," kata Elfin. (isak/B)