Bayi Terlalu Lama Terpapar AC, Ini Dampaknya

  • Bagikan
dr Fadli Ananda.

MAKASSAR, RAKYATSULSEL - Bayi berusia dua bulan yang meninggal dunia di atas mobil di Jalan Topaz, Kecamatan Panakkukang, Kota Makassar, pada Rabu siang (15/2/2023) menarik perhatian publik. Pasalnya, bayi perempuan tersebut tiba-tiba meninggal saat sedang sedang meminum asi dari ibunya.

Meski belum diketahui secar pasti penyebab kematian bayi bernama Alina itu, namun dari keterangan polisi, bayi tersebut meninggal tepat di samping ibunya yang sedang memberikannya asi, hanya saja waktu kejadian ibunya sedang tertidur pulas di atas mobil. Adapun kondisi mobil saat itu sedang terparkir, kemudian seluruh kaca mobil tertutup rapat dan AC mobil menyala.

Dokter spesialis anak, Fadli Ananda yang diwawancara terkait resiko kesehatan anak yang terpapar AC mobil menyebut sangat berbahaya. Bahkan termasuk untuk orang dewasa.

"Kalau soal kasus itu (bayi meninggal) dan masalahnya kenapa bayinya meningal, saya juga belum baca perkembangannya bagaimana. Saya belum bisa komen soal itu," sebut Fadli.

"Tapi kesehatan bayi dalam mobil yang ber-AC sangat rentan, biar pun orang tua atau orang dewasa. Apalagi jika mobil dalam keadaan tertutup dan ada AC jalan, memang sangat berbahaya bagi kesehatan," sambungnya.

Pemilik Rumah Sakit Ibu dan Anak (RSIA) Ananda itu menjelaskan, karbon udara yang dikeluarkan oleh AC mobil dan dihirup oleh manusia sangat berbahaya bagi kesehatan, apalagi jika itu berlangsung lama.

Belum lagi jika tidur di dalam mobil saat AC menyala juga berisiko terkontaminasi gas CO atau Carbon Monoksida yang beracun. Gas CO ini bisa berasal dari kebocoran AC yang kemudian masuk ke baling-baling AC mobil, lalu uap tersebut dihirup manusia yang sedang tidur di dalam mobil. Efeknya bisa sampai mengakibatkan kematian.

"Takutnya juga udara dari mesin mobil itu masuk ke dalam ruangan kabin penumpang. Kalau dalam waktu yang lama memang beresiko, bukan hanya untuk anak bayi saja. Jadi banyak kemungkinan, karena fisik bayi berbeda sama orang dewasa. Kemampuan fisiknya, utamanya pada saluran pernafasan sangat rentan," ujarnya.

Sebelumnya, Kasi Humas Polrestabes Makassar Kompol Lando KS menyampaikan kasus ini masih dalam penyelidikan pihaknya.

Berdasarkan keterangan ibu bayi berinisial DS (36), kejadian bermula saat dirinya sedang menyusui bayinya di dalam mobil dengan posisi baring, sekitar pukul 09.00 Wita.

Sementara suaminya yang juga ikut bersama mereka sedang berada di luar mobil, tepatnya di salah warung kopi untuk berbincang dengan rekan-rekannya sesama driver taksi onlinya.

"Pada saat kejadian katanya pintu dan kaca tertutup full, serta AC mobil dinyalakan. Pada saat itu ibu korban menyusui bayinya dengan posisi menyamping dan kemudian tertidur," ujar Lando.

Sekitar Pukul 11.00 Wita, ayah korban berinisial AS (46) yang kembali ke mobil untuk melihat anak dan isterinya mendapati wajah bayinya terlihat pucat serta bibirnya. Termasuk pada jari tangannya lebam dan dingin juga matanya sudah tertutup sehingga membangunkan istrinya yang masih tidur untuk mencari pertolongan.

Orang tuanya yang panik kemudian mencari pertolongan, dan pada saat sampai di Masjid Nurul Jihad Kompleks IDI di Jalan Topaz Raya, orang tua bayi tersebut kemudian minta tolong kepada warga dan kemudian warga menelpon Pegawai Puskesmas. Usai di cek oleh pegawai dari puskesmas, bayi tersebut dikatakan sudah meninggal dunia.

"Jadi ayah bayi ini adalah seorang driver online, dia mengajak istri dan anak datang ke jalan Topaz sambil menunggu orderan penumpang," pungkasnya. (isak/B)

  • Bagikan