MAKASSAR, RAKYATSULSEL - Dinas Pekerjaan Umum (PU) Kota Makassar kembali tender Detail Engineering Design (DED) untuk proyek jembatan Barombong. Di mana, alokasi anggarannya Rp1,5 miliar.
Diketahui, Dinas PU Makassar sempat melakukan tender DED tahun lalu. Hanya saja, prosesnya terjadi gagal tender lantaran beberapa masalah administrasi. Tahun ini, alokasinya meningkat menjadi Rp1,5 miliar padahal sebelumnya hanya Rp500 juta.
Kepala Bidang Jalan dan Jembatan, Dinas PU Makassar, Noorhaq Alamsyah mengatakan pihaknya menarget dokumen tender DED Jembatan Barombong diserahkan ke ULP akhir Februari.
"Kita upayakan segera rampungkan dokumen lelang. Saya usahakan itu Februari ini sudah diajukan," kata Noorhaq Alamsyah, Kamis (16/2).
Donny--sapaan akrab Noorhaq mengatakan, ada sejumlah persiapan tambahan untuk DED tahun ini, dimana akan dilakukan survei Hidrologi Batimetri.
Sekadar diketahui survei ini akan meneliti laju arus, sedimen hingga kontur dari sungai, ini untuk mematikan tiang pancang yang dipasang betul-betul stabil.
"Sebelumnya (survei) ini kan nda ada toh, jadi dia mau lihat kondisi permukaan bawah sungai, dia teliti bagaimana gradasi tekstur tanah bawa sungai karena ada pancang di situ, jadi ada pekerjaan soil tes di air," jelasnya.
Hal ini kata dia, membutuhkan biaya yang cukup besar, makanya anggarannya sempat naik menjadi 200 persen dari anggaran semula.
Terlebih menurutnya proyek yang akan menelan estimasi anggaran Rp300-400 milliar cukup timpang dengan anggaran DED yang hanya Rp500 juta.
"Karena memang itu butuh tenaga ahli, alat bawah air, yang mana itu biayanya luar biasa mahal," katanya.
Sedangkan untuk skema yang diajukan kata dia bisa saja mengarah ke skema yang diharapkan Wali Kota yaitu skema bertingkat alias elevated untuk mengefisiensikan anggaran dari kota. Sebab, ini lebih ramah karena tidak membutuhkan pembebasan lahan yang signifikan.