TEMANGGUNG, RAKYATSULSEL - Mashuri, 40 tahun, mengalami kecelakaan pada 2014. Peristiwa itu mengakibatkan kakinya mengalami hambatan berjalan. Kondisi itu menyebabkan Mashuri tak dapat melanjutkan aktivitas di salah satu studio tato di Jakarta, tempatnya selama ini bekerja.
Pria yang akrab disapa Ari itu akhirnya memilih membuka usaha membatik di Kabupaten Wonosobo. Di tanah kelahirannya itu, bisnis tato tak begitu digemari.
"Kalau tetap bekerja di Jakarta saya kesulitan karena kondisi fisik saya yang tak seperti dulu," kata Ari, Jumat (17/2/2023)
Ari beberapa tahun terakhir memproduksi batik tulis. Tetapi usahanya masih kurang berkembang.
Suatu ketika, dia mendapat informasi dari Dinas Sosial setempat untuk mengikuti pelatihan kewirausahaan di Sentra Terpadu Kartini di Kabupaten Temanggung.
"Sebelumnya saya hanya membatik tulis. Lalu, saya mendapatkan pelatihan membuat produk batik ciprat dan kolaborasi metode baru batik cabut warna," urai Ari.
Ari juga bercerita, selain mendapat pengalaman membatik dengan metode lain, dia juga mendapat kesempatan pengalaman mengembangkan jejaring usaha. Dia mengaku, sudah mulai mendapat banyak pesanan batik dari beberapa tempat sejak mengikuti pelatihan di Sentra Terpadu Kartini.
Ketua Pokja Penyaluran Sentra Terpadu Kartini di Temanggung, Agustin Phone Hastuti, mengatakan, selain Ari, ada enam penerima manfaat (PM) yang mendapat bantuan kewirausahaan.
Selain itu, para PM ini juga menerima pemenuhan hidup layak dengan total senilai Rp. 26.969.000 yang diserahkan dalam kegiatan penyaluran di Aula Sentra Terpadu Kartini di Temanggung, Jumat 17 Februari 2023
"Penyaluran ini merupakan kegiatan rutin Sentra Terpadu bagi PM yang selesai menerima layanan Asistensi Rehabilitasi Sosial (ATENSI) Berbasis Residensial Sentra Terpadu Kartini di Temanggung," ujar Agustin.
Kepala Dinas Sosial Wonosobo, Harti menyampaikan terima kasih karena penyandang disabilitas dari Wonosobo telah difasilitasi mengikuti pelatihan dan usaha. Pihaknya berkomitmen akan mengawal dan mendampingi keberlangsungan usaha PM yang telah disalurkan tersebut.
"Apresiasi kami kepada Kementerian Sosial melalui Sentra Terpadu Kartini Temanggung telah membantu segala permasalahan sosial warga di Wonosobo," ujar Harti. (*)